Zelensky Serukan Perpanjangan Gencatan Senjata 30 Hari Meski Paskah Diwarnai Serangan
![]() |
Ukraina dan Rusia masih terlibat dalam konflik bersenjata meski perayaan Paskah berlangsung pada hari Minggu (20/4). Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengusulkan perpanjangan gencatan senjata selama 30 hari, menyusul pelanggaran gencatan senjata yang diumumkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Gencatan Senjata 30 Jam dari Rusia
Pada Sabtu (19/4), Presiden Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam untuk memperingati Paskah Ortodoks. Putin menyatakan bahwa militer Rusia akan menghentikan semua operasi militer di garis depan dari pukul 18.00 Sabtu hingga Senin dini hari pukul 00.00.
Namun, beberapa jam sebelum gencatan senjata dimulai, sirene peringatan udara terdengar di Kyiv dan Kharkiv, menunjukkan bahwa ketegangan belum reda.
Zelensky: Rusia Langgar Gencatan Senjata
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa sepanjang hari Minggu, pasukan Rusia melancarkan 67 serangan dan 1.355 tembakan artileri, termasuk 713 kali menggunakan senjata berat.
“Rusia tidak menepati janji gencatan senjata di semua lini pertempuran,” ujar Zelensky.
Zelensky pun menyerukan agar gencatan senjata diperpanjang selama 30 hari dan melarang penggunaan drone dan rudal terhadap infrastruktur sipil selama masa tersebut.
Reaksi Warga dan Tentara Ukraina
Warga Kyiv mengaku skeptis terhadap janji Rusia.
“Saya berharap akan ada gencatan senjata, tapi saya tidak percaya. Rusia berkata satu hal, tapi bertindak sebaliknya,” kata Dmytro, salah satu warga Kyiv.
Seorang prajurit Ukraina, Dmytro, juga menyampaikan bahwa serangan di garis depan terus terjadi dan tidak ada tanda-tanda penghentian tembakan.
Dukungan Internasional dan Manuver Politik
Pengamat menyebut bahwa langkah Putin ini bisa jadi merupakan strategi untuk meredakan tekanan dari pemerintahan Trump di Amerika Serikat, yang telah memberi sinyal akan menarik diri dari upaya mediasi jika tidak ada kemajuan damai.
Bloomberg bahkan melaporkan bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk mengakui kekuasaan Rusia atas Krimea sebagai bagian dari kerangka perjanjian damai antara Moskow dan Kyiv, meski belum ada keputusan final.
Harapan untuk Perdamaian
Dalam pidato Paskahnya di depan Katedral St. Sophia Kyiv, Presiden Zelensky yang mengenakan baju tradisional Ukraina menegaskan bahwa Ukraina akan terus berjuang demi kedamaian dan kedaulatan.
“Kami tahu apa yang kami perjuangkan dan untuk siapa kami berjuang. Karena itulah, dalam situasi apa pun, kami tidak akan kehilangan harapan,” kata Zelensky.
0 comments