Upaya Pembunuhan Gagal: Pelaku Incar Trump dengan Senjata dari Ukraina
![]() |
Florida, Amerika Serikat – Terungkap bahwa seorang pria bernama Ryan Wesley Routh diduga merencanakan aksi pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump dengan cara yang ekstrem—menggunakan senjata pertahanan udara yang ingin ia dapatkan dari Ukraina.
Rencana jahat ini terjadi pada tahun 2023 dan baru-baru ini diungkap oleh jaksa federal dalam dokumen pengadilan. Routh tidak hanya mencoba menyerang Trump saat bermain golf, tetapi juga berupaya untuk menjatuhkan pesawat pribadi Trump dengan rudal permukaan-ke-udara.
Dalam komunikasi dengan seseorang yang diyakini berasal dari Ukraina, Routh dilaporkan mengatakan: "Kirimkan aku peluncur granat atau rudal Stinger, aku ingin lihat apa yang bisa kulakukan. Trump tidak baik terhadap Ukraina."
Ia bahkan menganggap kehilangan satu senjata dari medan perang sebagai hal sepele dan menyatakan tekadnya: “Aku butuh perlengkapan itu, supaya Trump tidak bisa terpilih lagi.”
Selain itu, Routh juga mencoba mendapatkan senapan .50 kaliber—senjata dengan daya rusak tinggi yang biasa digunakan dalam peperangan.
Aksi Gagal di Lapangan Golf
Pada bulan September tahun lalu, agen Secret Service menggagalkan upaya pembunuhan Trump di kawasan Trump International Golf Club, Florida. Routh ditemukan bersembunyi di semak-semak dengan senapan AK-47 lengkap dengan teleskop yang diarahkan ke Trump.
Ia langsung ditangkap dan menghadapi berbagai dakwaan serius, termasuk:
Pada bulan September tahun lalu, agen Secret Service menggagalkan upaya pembunuhan Trump di kawasan Trump International Golf Club, Florida. Routh ditemukan bersembunyi di semak-semak dengan senapan AK-47 lengkap dengan teleskop yang diarahkan ke Trump.
Ia langsung ditangkap dan menghadapi berbagai dakwaan serius, termasuk:
- Kepemilikan senjata api oleh mantan narapidana
- Kepemilikan senjata dengan nomor seri yang dihapus
- Percobaan pembunuhan
- Terorisme tingkat negara bagian
Permohonan Hukum dan Sengketa Konstitusional
Tim pengacara Routh kini menuduh aparat penegak hukum menggunakan taktik manipulatif terhadap saksi. Mereka juga menyatakan bahwa kesaksian jaksa “tidak konstitusional” dan telah mengajukan permintaan agar kesaksian tersebut tidak digunakan dalam persidangan yang dijadwalkan pada 8 September mendatang.
Sebagai pembelaan, mereka bahkan mengutip Amandemen Kedua Konstitusi AS untuk membatalkan dakwaan atas kepemilikan senjata api ilegal.
Pengadilan dijadwalkan memberikan keputusan terkait permohonan ini paling lambat 21 April 2025.
Editor: Tim Redaksi
Sumber: New Tang Dynasty Television | Fox News
Tim pengacara Routh kini menuduh aparat penegak hukum menggunakan taktik manipulatif terhadap saksi. Mereka juga menyatakan bahwa kesaksian jaksa “tidak konstitusional” dan telah mengajukan permintaan agar kesaksian tersebut tidak digunakan dalam persidangan yang dijadwalkan pada 8 September mendatang.
Sebagai pembelaan, mereka bahkan mengutip Amandemen Kedua Konstitusi AS untuk membatalkan dakwaan atas kepemilikan senjata api ilegal.
Pengadilan dijadwalkan memberikan keputusan terkait permohonan ini paling lambat 21 April 2025.
Editor: Tim Redaksi
Sumber: New Tang Dynasty Television | Fox News
0 comments