Mantan Guru Tari Asal Tiongkok Nyatakan Mundur dari Komunisme: Kecam PKT "Meracuni Rakyat"
![]() |
Hu Nan, Mantan Pengajar Tari, Bongkar Kebusukan Rezim Komunis Tiongkok
Los Angeles – Hu Nan, seorang mantan guru tari dari Tiongkok, secara terbuka menyatakan sikap menentang Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan secara resmi melakukan tiga pengunduran diri atau San Tui — keluar dari Partai Komunis, Liga Pemuda Komunis, dan Pionir Muda Tiongkok.
Langkah ini ia ambil setelah selama bertahun-tahun mengalami tekanan dan pengawasan ketat akibat unggahan video tari yang berisi pesan anti-komunis di media sosial saat masih tinggal di Tiongkok.
Membuka Mata Lewat Internet Bebas
Hu mengaku mulai memahami kenyataan pahit tentang PKT setelah berhasil mengakses informasi luar negeri menggunakan VPN. Ia terkejut melihat dokumentasi peristiwa berdarah Tiananmen 1989 (peristiwa 8964), serta penindasan terhadap rakyat yang tidak pernah disampaikan dalam pendidikan formal di Tiongkok.
“Semua pelajaran dari kecil ternyata bohong. Tidak ada satu pun yang benar. Semua hanya propaganda,” ungkapnya.
PKT Dituding “Meracuni” Rakyat Sejak Dini
Dalam pernyataannya, Hu mengecam kebijakan rezim komunis yang menanamkan pemikiran beracun sejak anak-anak. Ia menyebut PKT memberikan:
- Video beracun
- Makanan dan susu berbahaya
- Pendidikan berbau propaganda
- Pencucian otak ideologis
Deklarasi Mundur dari Pionir Muda Tiongkok
Sebagai bagian dari San Tui, Hu secara resmi menyatakan keluar dari organisasi Pionir Muda, yang ia ikuti saat kecil di bawah tekanan guru dan kepala sekolah.
“Dulu saya tidak sadar, hanya ikut-ikutan. Tapi sekarang saya sadar dan tidak ingin terlibat lagi dalam sistem kebohongan,” tegas Hu.
Seruan untuk Menumbangkan Tembok Sensor PKT
Hu menyuarakan harapannya agar tembok api internet di Tiongkok segera diruntuhkan. Ia yakin jika rakyat memiliki akses pada kebenaran, maka kejatuhan PKT hanya tinggal menunggu waktu.
“Komunisme pasti akan runtuh. Jika semua tahu kebenaran, tidak ada yang akan berdiri bersama kebohongan,” pungkasnya.
Kesimpulan: Seruan Global untuk Kesadaran dan Kebebasan
Pernyataan Hu Nan mencerminkan meningkatnya kesadaran individu di Tiongkok dan diaspora yang telah lama hidup dalam sistem penindasan. Suaranya menjadi bagian dari seruan global untuk kebebasan berpendapat, akses informasi, dan penolakan terhadap kediktatoran.
0 comments