Inggris Ambil Alih Pabrik Baja Milik Perusahaan Tiongkok, Lotus Umumkan PHK Massal
![]() |
Cuplikan layar dari video PA menunjukkan pemandangan pabrik British Steel di Scunthorpe, Lincolnshire, Sabtu 12 April 2025 (Jamie Lashmar/PA via AP) |
LONDON – Pemerintah Inggris resmi mengambil alih pabrik milik British Steel di Scunthorpe, Lincolnshire, yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asal Tiongkok, Jingye Group. Langkah ini diambil demi menjaga produksi baja primer di dalam negeri dan mencegah potensi ancaman terhadap keamanan ekonomi nasional.
Inggris Selamatkan Industri Baja dari Ancaman Tiongkok
Keputusan ini diambil usai Jingye Group menolak tawaran bantuan senilai £500 juta (10,74 triliun) dari pemerintah Inggris. Perusahaan tersebut mengaku rugi hingga £700.000 (15,2 miliar) per hari dan menghentikan pembelian bahan baku penting, sehingga tanur tinggi terancam ditutup secara permanen.
Penutupan ini dinilai berbahaya karena British Steel adalah satu-satunya produsen baja primer di Inggris. Jika ditutup, Inggris akan menjadi satu-satunya negara anggota G7 yang tidak bisa memproduksi baja primer secara mandiri.
Jonathan Reynolds, Menteri Bisnis Inggris: "Kami tidak bisa membiarkan perusahaan milik pemerintah Tiongkok menguasai sektor strategis seperti baja."
Delegasi Tiongkok Diusir dari Pabrik
Insiden memanas terjadi pada Minggu pagi ketika delegasi tinggi dari Tiongkok mencoba memasuki area sensitif pabrik dan dihadang oleh para pekerja.
Donald Trump Dukung Langkah Inggris
Presiden AS, Donald Trump, menyuarakan dukungan terhadap kebijakan Inggris dan menegaskan bahwa perusahaan baja seharusnya tidak dikendalikan oleh entitas asing.
Lotus Umumkan PHK 270 Karyawan, Fokus ke Pasar Inggris
Di tengah ketegangan perdagangan global, Lotus, produsen mobil sport mewah asal Inggris, mengumumkan akan memangkas hingga 270 posisi.
Meski tetap bermitra dengan Geely, perusahaan induk asal Tiongkok, Lotus menegaskan akan memfokuskan pengembangan bisnisnya di pasar domestik.
Inggris Selamatkan Industri Baja dari Ancaman Tiongkok
Keputusan ini diambil usai Jingye Group menolak tawaran bantuan senilai £500 juta (10,74 triliun) dari pemerintah Inggris. Perusahaan tersebut mengaku rugi hingga £700.000 (15,2 miliar) per hari dan menghentikan pembelian bahan baku penting, sehingga tanur tinggi terancam ditutup secara permanen.
Penutupan ini dinilai berbahaya karena British Steel adalah satu-satunya produsen baja primer di Inggris. Jika ditutup, Inggris akan menjadi satu-satunya negara anggota G7 yang tidak bisa memproduksi baja primer secara mandiri.
Jonathan Reynolds, Menteri Bisnis Inggris: "Kami tidak bisa membiarkan perusahaan milik pemerintah Tiongkok menguasai sektor strategis seperti baja."
Delegasi Tiongkok Diusir dari Pabrik
Insiden memanas terjadi pada Minggu pagi ketika delegasi tinggi dari Tiongkok mencoba memasuki area sensitif pabrik dan dihadang oleh para pekerja.
Donald Trump Dukung Langkah Inggris
Presiden AS, Donald Trump, menyuarakan dukungan terhadap kebijakan Inggris dan menegaskan bahwa perusahaan baja seharusnya tidak dikendalikan oleh entitas asing.
Lotus Umumkan PHK 270 Karyawan, Fokus ke Pasar Inggris
Di tengah ketegangan perdagangan global, Lotus, produsen mobil sport mewah asal Inggris, mengumumkan akan memangkas hingga 270 posisi.
Meski tetap bermitra dengan Geely, perusahaan induk asal Tiongkok, Lotus menegaskan akan memfokuskan pengembangan bisnisnya di pasar domestik.
0 comments