Dampak Perang Tarif: Tiongkok Ingin Gaet ASEAN, Trump Beri Tanggapan Tegas

Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan geopolitik yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

ASEAN – Dalam bayang-bayang perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan penting ke tiga negara Asia Tenggara, dimulai dari Vietnam. Langkah ini dinilai sebagai upaya Tiongkok untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan dan mencari dukungan menghadapi tekanan ekonomi dari Amerika Serikat.

Pada Senin lalu, Tiongkok dan Vietnam menandatangani 45 perjanjian kerja sama strategis di berbagai sektor seperti internet, kecerdasan buatan (AI), bea cukai, karantina, dan perdagangan produk pertanian. Namun, belum ada kepastian apakah kerja sama tersebut mencakup strategi bersama untuk mengatasi tarif bea masuk dari Amerika.

Presiden AS, Donald Trump, menanggapi langkah ini dengan santai namun menyindir: “Saya tidak menyalahkan Tiongkok atau Vietnam. Pertemuan mereka bagus, bukan? Tapi mereka sedang merancang, ‘Bagaimana kita bisa menjatuhkan Amerika?’”
 
Vietnam Tak Ingin Mengorbankan Hubungan dengan AS

Li Hengqing, ekonom dari Washington Institute for Information and Strategy, menegaskan bahwa kecil kemungkinan Vietnam akan berpihak ke Tiongkok dalam melawan AS.

“Vietnam tahu jelas bahwa mereka sangat bergantung pada pasar, teknologi, dan investasi dari Amerika. Mereka tidak akan mengambil risiko besar hanya demi menyenangkan Tiongkok,” ujarnya.

Meskipun Vietnam masih mengimpor bahan baku dari Tiongkok untuk kebutuhan industri, Amerika tetap menjadi pasar ekspor terbesar Vietnam, dengan surplus perdagangan mencapai lebih dari USD123 miliar tahun lalu.

Vietnam Tindak Pemalsuan Label Asal Produk

Laporan dari Reuters menyebut bahwa Vietnam tengah menindak praktik produk asal Tiongkok yang diberi label palsu “buatan Vietnam” agar bisa diekspor ke AS. Langkah ini dilakukan demi menghindari sanksi tarif dari Amerika dan menjaga hubungan dagang yang sehat.
 
ASEAN Tak Mau Bermusuhan dengan AS

Meskipun negara-negara ASEAN terancam terkena tarif tinggi dari kebijakan “tarif setara” yang diluncurkan Trump, mereka sepakat untuk tidak melakukan balasan terhadap AS.

Tang Jingyuan, pembawa acara “Jingyuan Talks”, menyatakan: “ASEAN sadar benar bahwa mereka tidak bisa menyinggung Amerika. Itu adalah garis merah mereka.”
 
Kesimpulan

Kunjungan Presiden Xi ke Asia Tenggara dinilai sebagai upaya Tiongkok memperluas pengaruh dan membentuk aliansi melawan Amerika. Namun, analisis menyimpulkan bahwa hasil dari strategi ini sangat minim. Negara-negara Asia Tenggara tetap berhati-hati dan lebih memilih menjaga kerja sama strategis dengan Amerika Serikat.

0 comments