AS dan Ukraina Capai Kemajuan dalam Perjanjian Mineral, Beban Utang Militer Dikurangi
![]() |
Washington, D.C. & Kyiv – Di tengah perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat dan Ukraina tengah mengintensifkan negosiasi terkait perjanjian kerja sama mineral strategis. Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa Washington berencana untuk mengurangi jumlah utang bantuan militer Ukraina, dari estimasi awal sebesar $300 miliar menjadi sekitar $100 miliar, lebih sejalan dengan perhitungan Ukraina sendiri sebesar $90 miliar.
Serangan Rusia Tetap Terjadi Meski Ada Gencatan Senjata
Pada Rabu (waktu setempat), kota garis depan Kherson di selatan Ukraina kembali diserang secara brutal oleh artileri Rusia. Serangan itu menewaskan setidaknya satu orang dan melukai delapan lainnya. Rekaman drone memperlihatkan ledakan besar dengan awan jamur raksasa yang membumbung ke langit.
“Ini adalah serangan biadab ke pusat Kota Kherson, bahkan menggunakan bom udara berpemandu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi.
Selain Kherson, kota pelabuhan Odesa juga menjadi sasaran serangan dini hari yang melukai tiga orang serta merusak rumah dan infrastruktur sipil.
Meskipun kedua pihak sebelumnya menyepakati gencatan senjata yang difasilitasi Amerika, Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh Rusia telah melanggar kesepakatan tersebut dengan lebih dari 30 serangan terhadap infrastruktur energi sejak saat itu.
“Setiap hari kami mengalami lebih dari satu serangan. Mereka menghancurkan jaringan listrik dan fasilitas energi vital kami,” tambah Tykhyi.
Kemajuan Signifikan Perjanjian Mineral AS–Ukraina
Di hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko menyampaikan bahwa pembicaraan mengenai perjanjian mineral antara Ukraina dan AS telah mencapai “kemajuan signifikan”. Kedua pihak berkomitmen untuk terus membahas poin-poin teknis dan dalam waktu dekat akan menandatangani nota kesepahaman.
Sumber dari Bloomberg menyebutkan bahwa pengurangan nilai utang Ukraina menjadi $100 miliar adalah bagian dari pendekatan baru pemerintahan Trump untuk mengaitkan bantuan militer dengan kerja sama ekonomi, khususnya di sektor tambang. Sebagai gantinya, AS ingin mendirikan dana investasi bersama dengan Ukraina, tanpa menjanjikan jaminan keamanan di masa depan.
Ukraina Perpanjang Darurat Militer, Pemilu Ditunda
Masih pada hari yang sama, Parlemen Ukraina secara resmi memperpanjang status darurat militer hingga Agustus 2025, yang otomatis menunda pemilihan presiden hingga batas waktu tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio bersama utusan khusus Trump, Witkoff bertolak ke Paris untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Eropa guna membahas langkah konkret untuk mengakhiri konflik Rusia–Ukraina.
0 comments