Laporan AS Ungkap Korupsi Elite PKT, Pakar Analisis Makna di Baliknya
![]() |
Korupsi Elite PKT Terbongkar! AS Perketat Tekanan! |
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS baru-baru ini merilis laporan yang mengungkap kekayaan para pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan korupsi di dalam partai. Para pakar berpendapat bahwa ada makna tersembunyi di balik laporan ini.
Laporan yang berjudul "Laporan Kekayaan dan Aktivitas Korupsi Pemimpin PKT" awalnya dijadwalkan untuk diserahkan ke Kongres AS pada Desember 2023, tetapi mengalami penundaan tanpa alasan yang jelas. Laporan ini menegaskan bahwa korupsi adalah ciri khas utama di Tiongkok saat ini.
Pada tahun 2012, pemimpin PKT Xi Jinping meluncurkan kampanye anti-korupsi yang dalam 10 tahun telah menyelidiki 5 juta pejabat. Namun, semakin ditindak, korupsi justru semakin parah.
Pemimpin Redaksi "Beijing Spring", Chen Weijian, mengatakan:
"Korupsi di PKT bersifat sistemik. Tidak peduli seberapa keras mereka berusaha memberantasnya, korupsi tidak akan bisa dihapus. Bahkan ketika masyarakat menuntut transparansi aset pejabat, PKT tidak mampu memenuhinya. Lalu bagaimana mungkin mereka bisa benar-benar memberantas korupsi?"
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa pada tahun 2012, media melaporkan bahwa keluarga Xi memiliki aset sekitar $1 miliar (USD). Setelah Xi menjabat, ia mendesak keluarganya untuk menarik investasi mereka. Namun, hingga 2024, keluarga Xi masih memiliki kepentingan bisnis dan investasi keuangan bernilai jutaan dolar.
Chen Weijian menambahkan:
"Data yang disajikan oleh badan intelijen AS sebenarnya bukanlah informasi baru. Jumlah yang disebutkan dalam laporan itu pun tampaknya tidak akurat. Kekayaan keluarga Xi yang disebutkan di sini hanyalah bagian kecil. Bisa jadi ini adalah strategi politik AS untuk memberi tekanan pada Xi Jinping."
Para analis menilai bahwa tujuan utama AS adalah untuk menekan Xi Jinping.
Analis politik Tiongkok di AS, Lan Shu, menjelaskan:
"Sejak memenangkan pemilu tahun lalu, Trump telah beberapa kali menyatakan bahwa ia ingin Xi Jinping datang ke AS untuk berbicara langsung dengannya. Selama Xi tidak datang, tekanan dari Trump hanya akan semakin meningkat."
Trump telah menaikkan tarif impor barang dari Tiongkok sebanyak dua kali sejak menjabat kembali. Mulai 2 April, AS akan mengenakan tarif tambahan.
Lan Shu menambahkan:
"Trump memiliki banyak kartu untuk dimainkan. Hanya dengan menaikkan tarif saja, PKT sudah kesulitan. Jika Kongres AS memutuskan untuk mencabut status 'Negara Mitra Dagang Permanen' bagi Tiongkok, maka semua barang impor dari Tiongkok akan dikenakan tarif tinggi. Jika perang tarif terus meningkat, dampaknya bagi PKT akan sangat fatal."
Dalam dua tahun terakhir, militer PKT mengalami gejolak besar.
- Petinggi Pasukan Roket PKT tersingkir dalam jumlah besar.
- Dua Menteri Pertahanan dan Kepala Departemen Pekerjaan Politik Komisi Militer, Miao Hua, telah ditangkap.
- Wakil Ketua Komisi Militer, He Weidong, juga dikabarkan telah lengser.
0 comments