Keluarga Merah Tiongkok Serahkan "Persembahan" ke AS? Li Ka-shing Jadi Kambing Hitam

Pemandangan dari Ancon Hill - Panama City, Panama


Konglomerat Hong Kong, Li Ka-shing menjadi sorotan setelah penjualan pelabuhan di Panama yang mengguncang strategi “Belt and Road” milik Partai Komunis Tiongkok (PKT), memicu kritik tajam dari Beijing. Para ahli menilai langkah ini menunjukkan bahwa sejumlah elit PKT tengah menyiapkan "persembahan" untuk Trump.

Pada 4 Maret, perusahaan Li Ka-shing, CK Hutchison Holdings, mengumumkan penjualan 43 pelabuhan globalnya ke perusahaan AS, BlackRock, termasuk pelabuhan strategis di kedua sisi Terusan Panama. Pada hari yang sama, Presiden AS, Donald Trump menyatakan bahwa AS akan “mengambil kembali” Terusan Panama karena merupakan kepentingan strategis AS.

PKT langsung melancarkan serangan media. Pada 13 Maret, surat kabar milik Kantor Penghubung Beijing di Hong Kong, Ta Kung Pao, mengecam Li Ka-shing sebagai “pengkhianat bangsa”.

Sejak Panama menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing pada 2016, perusahaan-perusahaan Tiongkok mempercepat keterlibatan mereka dalam pembangunan infrastruktur di sana. Saat ini, hampir 40 perusahaan Tiongkok beroperasi di Panama, dan negara tersebut telah bergabung dengan inisiatif “Belt and Road”.

Komentar dari pembawa acara “Yokogawa Review”, Yokogawa:
“Ini memang sangat merugikan Belt and Road karena inisiatif tersebut bukan sekadar perdagangan biasa, melainkan strategi ekspansi global PKT. Ini juga membuktikan bahwa kapital swasta, termasuk modal dari Hong Kong, selalu dianggap sebagai alat ekspansi global PKT. Dan faktanya, modal swasta dari Hong Kong tidak dapat menolak perintah PKT.”

Akademisi Tiongkok yang berbasis di Australia, Yuan Hongbing, mengatakan bahwa di balik Li Ka-shing terdapat kepentingan banyak keluarga elit "merah" dari era Jiang Zemin dan Hu Jintao. Mereka semua ingin menjual aset ke AS sebagai sinyal dukungan kepada Trump, agar jika perang panas antara AS dan Tiongkok pecah, mereka tetap bisa menjaga aset mereka di luar negeri.

Yuan menambahkan bahwa ini menunjukkan elit PKT sedang menyiapkan jalan keluar masing-masing, dan inilah krisis terbesar bagi Xi Jinping saat ini.

Sementara itu, Gedung Putih dilaporkan telah meminta militer AS untuk menyiapkan skenario militer terkait situasi di Panama, termasuk kemungkinan intervensi bersenjata.

Laporan dari Qin Yue, New York, untuk NTD Television.

0 comments