Indoktrinasi Pendidikan Komunis Meresap ke Segala Aspek, Mantan Guru dari Tiongkok Nyatakan Mundur dari Partai

Mantan guru di Tiongkok, Wang Mengmeng mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok dan segala afiliasinya.


Wang Mengmeng, seorang guru Bahasa Mandarin dan wali kelas di salah satu sekolah unggulan di Anhui, Tiongkok, mengalami tekanan berat selama karier mengajarnya akibat berbagai bentuk indoktrinasi yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap para siswa.

Wang, lulusan pascasarjana jurusan Sastra Mandarin, menerima berbagai penghargaan selama menjadi pengajar, namun menyatakan bahwa propaganda PKT sangat meresap di sekolah-sekolah.

Mantan guru sekolah unggulan di Tiongkok, Wang Mengmeng, berkata:
“Pemikiran merah seperti ini—bahwa kami adalah yang paling kuat, hanya Partai Komunis yang paling hebat di dunia, hanya Partai Komunis yang bisa menyelamatkan Tiongkok—disisipkan bahkan dalam pelajaran menulis esai.”

Ia juga menyebutkan bahwa saat sekolah mengadakan upacara kedewasaan bagi siswa yang berusia 18 tahun, para siswa diminta membacakan sumpah yang penuh dengan indoktrinasi PKT.

Wang Mengmeng:
“Semua siswa berdiri di lapangan dan bersumpah bersama, isinya seperti ‘Saya bersumpah untuk...’ dan akhirnya berujung pada ‘Saya akan mematuhi kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok, mempelajari pemikiran sosialisme Xi Jinping, dan mematuhi konstitusi.’”

Untuk memperkuat doktrin, sekolah sering mengorganisir kunjungan ke museum peringatan para tokoh PKT. Wang menilai bahwa ateisme yang dianut PKT menjadi penyebab utama kemerosotan moral masyarakat Tiongkok.

Wang Mengmeng mengatakan: “Sebenarnya PKT lebih mirip sekte sesat. Meskipun dalam hukum mereka tertulis kebebasan beragama, mereka mengatakan kepada kami para guru dan siswa untuk tidak mempercayai agama apa pun. Yang harus dipercaya adalah PKT dan bahwa komunisme adalah cita-cita seluruh umat manusia dan itu adalah kebenaran.”

Ia juga menyampaikan bahwa demi meningkatkan tingkat kelulusan ke universitas, sekolah menekan siswa dengan jam belajar yang sangat panjang.

Wang Mengmeng juga menjelaskan: “Di sekolah kami, jam enam dua puluh pagi siswa sudah harus masuk kelas untuk membaca satu jam, lalu pelajaran dimulai jam tujuh tiga puluh pagi, dan baru selesai jam sepuluh malam. Setelah itu, mereka hanya punya sekitar 35 menit untuk mandi dan bersiap tidur.”

“Dalam tekanan setinggi itu, saya merasa kami tidak diperlakukan sebagai manusia. Kadang saya merasa di lingkungan seperti itu, saya sendiri bukan lagi manusia. Saya merasa Partai Komunis Tiongkok benar-benar kejam, dan semua kata-kata paling jahat yang saya tahu rasanya masih pantas untuk menggambarkan PKT.”

Situasi ini menyebabkan Wang mengalami gangguan kecemasan berat, namun juga menjadi titik balik baginya untuk sadar dan memutuskan keluar dari semua organisasi PKT.

Screenshot video-Sertifikat pengunduran diri Wang Mengmeng dari Partai Komunis Tiongkok.


Wang Mengmeng menegaskan: “Saya dulu tertipu oleh PKT dan bergabung dengan Partai Komunis. Setelah saya menyadari hakikat jahat PKT, saya memutuskan keluar dari Partai, keluar dari Liga Pemuda, dan keluar dari Organisasi Pionir Muda. Saya berharap semua orang dan semua anggota PKT dapat melihat kejahatan sebenarnya dari Partai ini, lalu dengan berani melawan dan menjalani hidup yang baru.”

Setelah pindah ke Amerika pada November 2023, Wang merasa terharu melihat anak-anak di sekolah bisa bermain bebas di lapangan dengan senyum yang sehat dan bahagia. Menurutnya, ketenangan seperti itulah yang seharusnya menjadi kehidupan nyata anak-anak.

Laporan oleh reporter NTDTV, Yang Yang dari Los Angeles.

0 comments