DeepSeek Dikelilingi Keraguan—Media Prancis: Mitos AI Tiongkok Akan Runtuh


Truth Media. Startup AI Tiongkok, DeepSeek, dengan cepat menjadi sorotan, tetapi para akademisi Prancis mempertanyakan "mitos biaya rendah" yang menyertainya. Mereka memperingatkan bahwa popularitas DeepSeek mungkin tidak akan bertahan lama.

Menurut laporan Le Monde, seorang peneliti di Pusat Filsafat Hukum Perelman Université Libre de Bruxelles, Isabelle Feng, baru-baru ini menerbitkan artikel berjudul:
"Mitos Konsumsi Rendah dan Biaya Rendah AI Tiongkok yang Diwakili oleh DeepSeek Mungkin Segera Runtuh."

Kritik terhadap DeepSeek

Feng mencatat bahwa sejak Februari 2024, DeepSeek menarik perhatian karena biaya operasionalnya yang rendah dan mendapatkan liputan luas di media Barat. Namun, ia menyoroti beberapa masalah utama:

  • Biaya tidak dapat diverifikasi: DeepSeek mengklaim hanya menghabiskan $5,5 juta, tetapi angka ini sulit dibuktikan.
  • Kurangnya transparansi: Struktur manajemen DeepSeek masih belum jelas.
  • Propaganda yang bertentangan: Tiongkok sering menyebut media Barat sebagai penyebar kebohongan anti-Tiongkok, tetapi kini justru menggunakan laporan mereka sebagai sumber terpercaya untuk mendukung narasi biaya rendah DeepSeek.

Menurut SemiAnalysis, situs penelitian teknologi AS, pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, sebenarnya telah menginvestasikan dana yang jauh lebih besar daripada yang diklaim.

Kasus DeepSeek Mengingatkan Skandal "Hanxin"

Laporan tersebut membandingkan DeepSeek dengan skandal "Hanxin" tahun 2003. Saat itu, mantan insinyur Motorola, Chen Jin, mengklaim telah menciptakan chip buatan Tiongkok 100%, dan sempat dianggap sebagai pahlawan nasional. Namun, kemudian terungkap bahwa ia hanya menghapus logo Motorola dari chip yang dibeli menggunakan amplas.

Masa Depan DeepSeek Tidak Pasti

Meskipun DeepSeek telah menarik perhatian investor, berbagai tantangan ekonomi di Tiongkok—termasuk krisis properti, masalah demografi, deflasi, pengangguran, dan perang dagang AS-Tiongkok—membuat masa depan perusahaan ini masih penuh ketidakpastian.

Laporan oleh Liu Jiajia, New Tang Dynasty Television, Amerika Serikat.

0 comments