AS, Ukraina, dan Saudi Memulai Putaran Baru Pembicaraan; Utusan AS: Putin Ingin Damai

 


Pada hari Minggu, pejabat Ukraina dan Amerika Serikat memulai putaran baru perundingan di Riyadh, Arab Saudi. Pejabat Rusia dan Amerika juga dijadwalkan bertemu pada Senin mendatang. Utusan khusus AS, Steve Witkoff, menyatakan optimisme bahwa perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun dapat segera diakhiri.

Untuk mendorong proses perdamaian, pejabat Ukraina dan AS memulai pembicaraan bilateral dengan agenda membahas perlindungan terhadap infrastruktur energi dan fasilitas penting Ukraina.

Minggu ini, Moskow setuju untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina, namun menolak proposal AS untuk "gencatan senjata total di darat, laut, dan udara selama 30 hari".

Beberapa jam sebelum pertemuan AS-Ukraina, Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke Kyiv yang menewaskan tiga orang dan merusak sebuah gedung apartemen.

Utusan AS, Steve Witkoff, dalam wawancara dengan Fox News pada hari Minggu mengatakan bahwa baik Moskow maupun Kyiv memiliki keluhan masing-masing, dan tujuan AS adalah mempersempit perbedaan tersebut serta menghentikan pertumpahan darah.

Utusan AS, Steve Witkoff: “Saya rasa dia (Putin) menginginkan perdamaian. (Presiden Trump) minggu ini melakukan dua percakapan yang sangat produktif, satu dengan Presiden Zelensky dan satu lagi dengan Presiden Putin. Saya hadir dalam kedua pembicaraan itu. Semua ini demi perdamaian yang berkelanjutan.”

Ketika ditanya soal kekhawatiran Barat mengenai ancaman keamanan Rusia terhadap negara-negara tetangganya, Witkoff menjawab: “Saya tidak melihat dia berambisi menguasai seluruh Eropa. Situasi sekarang sangat berbeda dibandingkan Perang Dunia II. Saat itu, NATO belum ada.”

Pada Senin mendatang, pejabat Rusia dan AS juga akan bertemu di Arab Saudi. Kremlin menyebut bahwa pertemuan ini bisa menjadi landasan bagi pertemuan langsung antara Putin dan Trump di masa mendatang.

Sumber yang mengetahui perundingan mengatakan kepada Bloomberg bahwa AS berharap dapat mewujudkan gencatan senjata penuh antara Rusia dan Ukraina sebelum 20 April.

Laporan oleh jurnalis NTDTV, Yi Jing.

0 comments