[10 Berita Internasional Terbesar 2024] Konflik Internal, Ekonomi Memburuk, Kemarahan Publik Memuncak, Rezim PKT di Ambang Keruntuhan


Tahun 2024 menjadi tahun penuh krisis bagi Tiongkok. Ekonominya melemah, aktivitas bisnis terpuruk, berbagai insiden buruk kerap terjadi, protes publik meningkat, dan kemarahan rakyat meluas. Di sisi lain, konflik internal di kalangan pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) semakin tajam, banyak petinggi militer yang tersingkir. Para analis menilai, rezim PKT berada di ambang keruntuhan.

Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral ke-20 PKT tertunda lebih dari setengah tahun dan baru digelar pada pertengahan Juli. Penundaan ini dikaitkan dengan konflik internal di kalangan elit atau kurangnya prestasi di bidang ekonomi.

Menjelang sidang, dua mantan Menteri Pertahanan, Wei Fenghe dan Li Shangfu, secara bersamaan diberhentikan dari dinas militer dan diproses oleh jaksa militer. Keduanya adalah tokoh militer yang diangkat langsung oleh Xi Jinping. Keputusan ini memicu banyak spekulasi.

“Konflik internal di militer PKT menunjukkan bahwa Xi Jinping tidak sepenuhnya mampu mengendalikan militer,” ujar kolumnis dari Epoch Times, Wang He.

Pada akhir November, salah satu sekutu dekat Xi Jinping di militer, Miao Hua, yang juga anggota Komisi Militer Pusat, tiba-tiba dicopot. Hal ini memperkuat dugaan bahwa kekuasaan Xi di militer telah melemah.

“Apa pun alasannya, ini menunjukkan bahwa Xi Jinping mungkin mengalami masalah dalam mengontrol militer, baik karena urusan dalam negeri, ekonomi, maupun korupsi di militer yang semakin parah, sehingga kekuasaannya ditantang,” ujar Direktur Institut Keamanan Nasional Taiwan, Shen Ming-shih.

Pada tahun 2024, ekonomi Tiongkok terus memburuk. Di awal tahun, pasar saham anjlok. Berbagai kebijakan “nasionalisasi keamanan keuangan” yang dilakukan PKT membuat investor asing menarik diri, memperparah situasi ekonomi.

Pada September, Bank Sentral Tiongkok mencoba mendorong pasar properti dan saham melalui langkah-langkah seperti penurunan suku bunga. Namun, langkah tersebut hanya bertahan sesaat, bahkan dianggap sebagai “tipuan pasar uang,” yang menjebak jutaan investor baru.

Seorang investor muda di Tiongkok mengeluh, “Pasar ini sebenarnya seperti apa? Saya hanya ingin pulih modal, tapi mengapa begitu sulit?”

Bahkan, Nomura Securities secara mengejutkan mengeluarkan peringatan kepada para investor untuk bersiap menghadapi potensi keruntuhan pasar. Dana di pasar modal Tiongkok semakin banyak yang keluar. Data yang dirilis oleh Administrasi Valuta Asing Negara menunjukkan bahwa pada November 2024, arus keluar modal dari investasi sekuritas Tiongkok mencapai US$45,7 miliar, rekor tertinggi sepanjang sejarah dalam satu bulan.

Profesor Xie Tian dari Universitas South Carolina menjelaskan, “Harapan PKT untuk menjaga pasar bullish selama beberapa minggu telah benar-benar gagal.”

Di tengah kesulitan ekonomi, banyak perusahaan swasta dan bisnis kecil yang gulung tikar. Tingkat pengangguran tetap tinggi, dan jumlah protes publik meningkat drastis.

Menurut data yang dikumpulkan oleh “Yi Yan Wang” dari Freedom House, terjadi 2.397 insiden protes di Tiongkok selama tiga kuartal pertama tahun 2024. Namun, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena sensor ketat yang diberlakukan oleh PKT.

Selain itu, berbagai insiden kekerasan acak terjadi di seluruh Tiongkok. Berdasarkan data tidak lengkap, terdapat setidaknya 20 insiden besar sepanjang 2024. Salah satunya adalah insiden di Zhuhai, Guangdong, pada 11 November, yang menewaskan setidaknya 35 orang dan melukai puluhan lainnya, memicu kecaman internasional.

Para analis percaya bahwa frekuensi tinggi insiden seperti ini akan menjadi pemicu ketidakstabilan yang semakin besar, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan rezim PKT.

“Ketika orang-orang kehilangan akal sehat dan mulai melakukan tindakan balas dendam terhadap masyarakat, konflik sosial akan memanas dan meledak. Ini, tanpa diragukan lagi, akan mengguncang fondasi pemerintahan PKT,” kata komentator politik Tang Jingyuan menyimpulkan. (ET/hui/sun)

Sumber : NTDTV.com

0 comments