Tiongkok Menghadapi Lonjakan Pandemi, Virus HMPV Muncul dengan Tingginya Tingkat Kematian
Situasi wabah berbagai jenis virus di Tiongkok tampaknya semakin parah. Baru-baru ini, ditemukan kasus infeksi “Human Metapneumovirus” (HMPV) dengan peningkatan jumlah kasus pada anak-anak, membuat orang tua semakin cemas.
“Apa itu Human Metapneumovirus? Kabarnya, pada kelompok tertentu, tingkat kematian akibat infeksi ini bisa mencapai 43%,” kata seorang dokter Tiongkok.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok, kasus penyakit pernapasan akut di seluruh negeri terus meningkat. Infeksi HMPV juga semakin sering ditemukan. Pada kasus anak-anak di bawah usia 14 tahun, tingkat positif HMPV menunjukkan tren peningkatan yang fluktuatif, dengan peningkatan yang lebih jelas di provinsi-provinsi utara.
“Tahun ini kami menemukan banyak kasus infeksi HMPV. Tingkat pneumonia berat akibat virus ini tahun ini lebih tinggi dari biasanya, dengan banyak anak yang mengalami demam tinggi yang sulit reda,” ujar dokter Rumah Sakit Anak di Xi’an.
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut. Saat ini belum ada vaksin atau obat spesifik untuk menangani virus ini. Dengan penyebaran virus lain yang juga berlangsung, rumah sakit di berbagai daerah di Tiongkok penuh sesak, terutama pada bagian rawat jalan anak-anak, di mana antrean panjang untuk mendapatkan layanan kesehatan sangat sulit diatasi.
“Astaga, rumah sakit ini penuh sesak. Bahkan antri pemeriksaan keamanan untuk masuk saja sulit. Terlalu banyak orang, belum lagi mendapatkan nomor antrian, itu sangat sulit dan memakan waktu,” ujar Warga Tiongkok.
Pada Desember, kota-kota seperti Shanghai dan Hangzhou juga mengalami wabah cacar air. Beberapa taman kanak-kanak dan sekolah dasar hingga menengah menutup kelas atau mengkarantina satu tingkat penuh. Tingkat infeksi pada orang dewasa juga meningkat, dengan gejala yang lebih parah.
CDC Tiongkok mengakui bahwa negara ini masih menghadapi tantangan dari berbagai penyakit pernapasan akut yang menyebar secara bersamaan atau bergantian, dengan wabah penyakit menular kelompok yang berada pada periode puncak.
“Sebenarnya, ketika pemerintah mengeluarkan peringatan ini, itu menunjukkan bahwa situasinya sudah sangat serius,” ujar Komentator Politik, Li Linyi.
Warga umumnya percaya bahwa virus utama yang menyebar di Tiongkok tetap adalah COVID-19, sementara pemerintah berusaha menutup-nutupi dan menyembunyikan kebenaran.
“Inilah kebiasaan Partai Komunis Tiongkok, menyembunyikan dan merahasiakan informasi yang sebenarnya. Dari berbagai indikasi, tampaknya COVID-19 di Tiongkok tidak hanya belum hilang, tetapi justru masih sangat aktif,” kata Li Linyi.
“Baru-baru ini banyak yang menganggap infeksi COVID-19 sebagai flu biasa. Tapi begitu diuji, hasilnya positif, atau gejala seperti batuk sering kambuh,” ujar Dokter Tiongkok, Fan Lijie.
Mantan Direktur Departemen Akupunktur di Rumah Sakit Tradisional Tiongkok, David Xu berkata “Asal usulnya sudah sangat kompleks. Jika seseorang terinfeksi cacar monyet, COVID-19, dan flu pada saat yang sama, tubuh mereka bisa saja memunculkan jenis penyakit baru, yang bahkan tidak memiliki nama. Pemerintah menghindari menyebut COVID-19 secara langsung.” (ET/Hui/sun)
Sumber : NTDTV.com
0 comments