Rahasia: Menteri Keamanan Nasional Tiongkok Memimpin Serangan Terhadap Falun Gong di AS


Belakangan ini, Falun Gong dan kelompok seni Shen Yun menghadapi serangkaian serangan. Seorang informan dari sistem kepolisian Tiongkok mengungkap bahwa serangan-serangan ini sengaja direncanakan dan dilancarkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
__________________

Baru-baru ini, seorang informan bernama samaran Hua Sheng mengatakan kepada The Epoch Times bahwa gelombang serangan terhadap Falun Gong dan Shen Yun adalah bagian dari rencana sistematis yang dirancang secara menyeluruh. Setiap langkahnya dikendalikan secara rahasia oleh Kementerian Keamanan Publik (MPS) dan Kementerian Keamanan Nasional (MSS).

Rencana ini terlihat dari kemunculan sejumlah agen dan orang-orang yang mengaku sebagai mantan praktisi Falun Gong atau mantan anggota Shen Yun, yang menggunakan media sosial Amerika Serikat untuk menyebarkan tuduhan palsu. Mereka secara masif menyerang Shen Yun, sebuah kelompok seni yang bertujuan menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok, serta Falun Gong, sebuah latihan spiritual Buddhisme tingkat tinggi. Artikel-artikel yang menyerang Shen Yun bahkan diterbitkan di The New York Times. Menurut Hua Sheng, individu-individu ini hanyalah pion PKT, dengan MSS yang terus menyediakan "bahan internal" sebagai dasar serangan.

Hua Sheng juga mengungkap bahwa serangan ini diinisiasi oleh Menteri Keamanan Nasional yang baru, Chen Yixin. Ambisi kekuasaan Chen mendorongnya untuk mendapatkan pengakuan dari atasannya, sehingga ia merancang serangan ini sejak musim semi 2024 dengan tujuan menghancurkan dan membubarkan organisasi Falun Gong di luar negeri sebelum akhir tahun.

Sejak mantan pemimpin PKT Jiang Zemin meluncurkan kampanye penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999—yang berlandaskan prinsip Sejati, Baik, Sabar—pelanggaran berat seperti pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong telah terungkap ke dunia internasional. Penganiayaan ini terus berlanjut hingga kini.

PKT telah lama menganggap Falun Gong sebagai ancaman besar, bahkan melakukan tindakan represif lintas negara untuk menekan gerakan ini secara global. Sebagai contoh, pada 19 November 2024, Chen Jun (alias John Chen), seorang pemimpin komunitas pro-PKT berusia 71 tahun di California, dijatuhi hukuman 20 bulan penjara di Pengadilan Federal Distrik Selatan New York. Ia didakwa bertindak sebagai agen PKT, menyuap pejabat AS, dan bersama terdakwa lain, Lin Feng, mencoba mencabut status bebas pajak Shen Yun.

Menurut Hua Sheng, MSS dan MPS masing-masing memiliki jaringan personel di luar negeri yang terbagi menjadi tiga kategori: agen, informan, dan propaganda luar negeri. Jaringan ini bertugas mengawasi, mengganggu, atau merusak Falun Gong dan organisasi pro-demokrasi lainnya di luar negeri.

Sebuah laporan The Wall Street Journal pada 11 November 2024 menyatakan bahwa sejak Chen Yixin memimpin MSS, kekuasaan dan pengaruh badan intelijen Tiongkok meningkat pesat. Aktivitas mata-mata PKT juga semakin meluas, memicu kekhawatiran besar di negara-negara Barat. Laporan tersebut menyebutkan bahwa para pejabat Barat mengatakan aktivitas mata-mata PKT telah berkembang ke tingkat yang mengejutkan.

0 comments