Gerakan Lain dari "Kertas Putih" Tiongkok: Staf Medis di Guangdong, Tiongkok Mogok Kerja Tuntut Gaji

Keterangan Gambar: Pada tanggal 16 Oktober 2024, di Rumah Sakit Rakyat Kota Shanwei, Provinsi Guangdong, staf medis mengangkat kertas putih bertuliskan 'Kami Ingin Makan' saat menuntut gaji secara kolektif. (Potongan video)


Ekonomi Tiongkok terus memburuk, berita mogok kerja dan tuntutan gaji dari berbagai daerah terus bermunculan.

Baru-baru ini, di sebuah rumah sakit pemerintah di Kota Shanwei, Guangdong, terjadi insiden tuntutan gaji kolektif di mana staf medis mengangkat kertas putih sebagai bentuk protes terhadap distribusi bonus di rumah sakit yang tidak merata. Seorang netizen menyebut ini sebagai ‘Gerakan Kertas Putih’ di dunia medis Tiongkok.

Video yang beredar menunjukkan bahwa pada tanggal 16 Oktober, di Rumah Sakit Rakyat Kota Shanwei, Provinsi Guangdong, staf medis mengangkat kertas putih bertuliskan ‘Kami Ingin Makan’ saat menuntut gaji secara kolektif. Mereka meneriakkan slogan seperti “Direktur, keluar dan kembalikan bonus kami” dan “Saya ingin hidup,” mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan rumah sakit.

Seorang netizen menulis bahwa protes ini dipicu oleh distribusi bonus yang tidak adil, di mana hanya tiga departemen yang menerima bonus Agustus, sementara departemen lainnya tidak, sehingga memicu ketidakpuasan di antara staf medis.


Video itu tersebar dengan cepat dan menjadi topik trending di Weibo, tetapi informasi terkait segera diblokir di internet daratan Tiongkok. Saat ini, kata kunci “seratusan staf medis di sebuah rumah sakit di Guangdong memegang papan tanda menuntut gaji” telah dihapus dari platform seperti Weibo, NetEase, dan Douyin.

Protes ini hanya melibatkan ratusan orang, tetapi karena para pengunjuk rasa mengangkat kertas putih, hal itu dianggap sangat sensitif, dan beberapa orang menyebutnya sebagai ‘Gerakan Kertas Putih’ di dunia medis Tiongkok.

Gerakan Kertas Putih terakhir terjadi pada November 2022, ketika tiba-tiba muncul gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh Tiongkok. Pengunjuk rasa mengangkat kertas putih, menentang kebijakan lockdown “zero COVID” yang diberlakukan pemerintah, dan secara luar biasa menyerukan slogan-slogan seperti “Turunkan Partai Komunis” dan “Turunkan Xi Jinping.”

Diketahui bahwa Rumah Sakit Rakyat Kota Shanwei di Provinsi Guangdong adalah rumah sakit pemerintah yang cukup besar. Meskipun diharuskan mengelola keuangan sendiri, rumah sakit ini adalah rumah sakit kelas tiga yang tidak kekurangan pasien dan biasanya juga tidak kekurangan dana. Namun kini, rumah sakit tersebut sampai pada titik dimana tidak bisa membayar bonus, menarik perhatian publik.

Seorang netizen daratan Tiongkok berkomentar, saat ini rumah sakit di seluruh Tiongkok sedang mengalami kesulitan, “Para staf medis bukan dewa, mereka juga manusia yang perlu hidup, membesarkan anak-anak, dan membayar kredit rumah. Dengan gaji pokok hanya tiga ribu yuan lebih, bagaimana mereka bisa bertahan tanpa bonus?”

“Banyak orang berpikir bahwa rumah sakit dengan banyak pasien pasti kaya, tapi mengapa tidak bisa membayar gaji? Kondisi sebenarnya adalah banyak rumah sakit yang tidak memiliki uang.”

Sebenarnya, insiden di mana staf medis tidak dibayar telah menjadi hal yang umum di berbagai daerah di Tiongkok.

Sebelumnya, pada tanggal 11 Oktober, seorang netizen memposting video di mana beberapa staf medis di Pintu Rumah Sakit Rakyat Keempat Kota Xinxiang, Henan, meminta penyelesaian masalah gaji yang tertunda. Menurut seorang staf kantor rumah sakit tersebut, mereka juga belum menerima gaji selama delapan bulan, membuat kehidupan mereka sangat sulit.

Pada 26 Desember tahun lalu, beberapa staf medis di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Kota Suining, Sichuan, mengancam akan melakukan aksi bunuh diri massal untuk menuntut gaji, sehingga pihak berwenang terpaksa menyiapkan bantal udara pemadam kebakaran di tanah untuk menghindari kecelakaan.

Pada 3 November tahun lalu, di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ru Zhou, Henan, ratusan staf medis berkumpul di pintu rumah sakit untuk melakukan aski protes, salah satu staf Rumah Sakit Ibu dan Anak Ru Zhou mengatakan kepada media bahwa mereka belum dibayar selama lebih dari setahun, dan asuransi kesehatan serta dana pensiun juga tidak dibayarkan.

Di akhir bulan yang sama, Rumah Sakit Paru Yantai, Shandong, juga dilaporkan belum membayar gaji selama setengah tahun, para karyawan mengeluh “hampir mati kelaparan.”

Orang-orang di seluruh Tiongkok berjuang untuk bertahan hidup, dan apakah mereka akan seperti ‘Gerakan Kertas Putih’, kembali memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh negeri, jangan diabaikan. (Jhon)

Sumber : NTDTV.com


0 comments