Banyak studi menemukan bahwa buah ara menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Mereka mendukung kesehatan kardiovaskular dan fungsi kognitif, serta membantu dalam pencegahan kanker. Mereka adalah salah satu buah tertua di dunia dan menyediakan beragam senyawa bioaktif, termasuk vitamin, mineral, asam organik, asam amino, serat makanan, dan fitokimia. Mari kita lihat 8 manfaat kesehatan dari buah ara dimulai dengan:
1. Kesehatan Kardiovaskular
Buah ara kaya akan senyawa polifenolik yang bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular. Polifenol ini dikenal dapat memperbaiki tekanan darah tinggi.
2. Mengurangi Risiko Kanker
Polifenol dan flavonoid yang terdapat dalam buah ara bersifat anti-inflamasi. Ini dapat mencegah terjadinya dan perkembangan kanker.
3. Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum di seluruh dunia. Dalam satu ulasan tentang diabetes tipe 2, para peneliti menemukan bahwa buah ara lebih kuat dari obat diabetes metformin. Ini mencakup buah ara segar dan kering.
4. Efek Antioksidan
Satu studi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan vitamin C dan E, buah ara kering memiliki sifat antioksidan yang superior.
5. Penyakit Alzheimer
Buah ara kaya akan serat dan berbagai elemen mineral yang memiliki sifat antioksidan. Ini bermanfaat untuk kesehatan otak. Mereka dapat meningkatkan defisit kognitif dan perilaku pada pasien Alzheimer.
6. Konstipasi
Buah ara dianggap sebagai obat kuno untuk konstipasi karena membantu menyuburkan usus. Satu studi menunjukkan bahwa suplemen buah ara membantu pasien dengan sindrom iritasi usus. Buah ara memiliki efek pencahar alami dan tidak menyebabkan diare. Mereka dapat secara signifikan mengurangi keparahan konstipasi.
7. Kepadatan Tulang
Buah ara kaya akan mineral dan merupakan sumber kalsium dan kalium yang baik. Mineral-mineral ini dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang. Ini dapat mencegah penyakit seperti osteoporosis.
8. Kondisi Kulit.
Buah ara memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, dan antibakteri. Ini bermanfaat untuk mengobati dermatitis atopik.
0 comments