Peringatan Ahli: Jangan Menyentuh Siput Raksasa yang Banyak Ditemukan di Tiongkok Karena Beracun
Siput raksasa Afrika. (Phil Mislinski/Getty Images) |
NTD
Baru-baru ini, sejumlah siput besar berkeliaran di berbagai tempat di Tiongkok khususnya setelah hujan. Para ahli memperingatkan warga agar tidak sembarangan menyentuh atau memakannya karena siput membawa parasit, virus, atau bakteri.
Setiap kali setelah hujan selalu ada perbincangan tentang siput raksasa. Akhir-akhir ini, sering terjadi hujan di banyak tempat di daratan Tiongkok, seperti Provinsi Fujian, Guangdong, Hainan, Guangxi, Yunnan dan tempat lainnya. Setelah hujan, orang bisa dengan mudah menemukan siput-siput besar berkeliaran di jalan, rumput, komunitas, dan taman-taman.
Seseorang bahkan memposting video seekor siput di Guangdong yang sedang berlindung dari hujan. Video tersebut memperlihatkan, lebih dari belasan siput menempel di lampu penerangan jalan untuk berlindung dari guyuran air hujan.
Pada 6 Mei, seorang wanita yang tinggal di lantai dua apartemen di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong memposting video yang menggambarkan penemuan 2 ekor siput besar yang masuk ke ruang dapur karena dirinya lupa menutup jendela saat hujan turun, yang seekor bahkan sedang merayap di gelasnya.
Seorang netizen memposting komentarnya: “Mengapa ada begitu banyak siput raksasa Afrika di Kota Fuzhou ? Saya sungguh takut sampai hilang akal sehat.”
Sebenarnya ini bukanlah siput biasa, melainkan bekicot, Lissachatina fulica yang juga dikenal sebagai siput raksasa Afrika, yang merupakan salah satu spesies asing invasif. Siput berukuran besar ini biasanya suka bersembunyi di tempat yang sejuk dan lembab, di bawah akar tumbuhan dan pepohonan, di dinding lembab, selokan, dan tempat lain yang daun-daunnya berguguran dan membusuk.
Menurut para ahli, usahakan untuk tidak bersentuhan dengan siput raksasa Afrika ini karena mengandung banyak virus dan parasit di tubuhnya. Jika dimakan dengan tanpa penanganan yang benar, maka orang yang bersangkutan dapat terkena penyakit TBC dan radang selaput otak (meningitis), bahkan menimbulkan kematian bagi yang serius.
Dilaporkan bahwa siput raksasa Afrika dapat memakan daun lebih dari 20 macam tanaman termasuk mentimun, semangka, kaktus, jagung dan tebu, sehingga menyebabkan hasil panen yang buruk.
Siput jenis ini membawa berbagai macam virus, bakteri di tubuhnya, bahkan daun, sayuran, buah-buahan, handuk …. dan apa pun yang dirayapi mungkin mengandung patogen. Menyentuhnya dengan tangan saja dapat menyebabkan iritasi kulit (dermatitis), menyebabkan kulit membengkak merah, gatal, dan melepuh. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat langsung menyerang sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan gejala seperti demam. (ET/sin/sun)
0 comments