Ancaman Bom Terbaru dan Penembakan Massal Dilayangkan ke Grup Shen Yun Performing Arts
Pertunjukan, “Flowing Sleeves,” dari program Shen Yun Performing Arts 2009. Rezim Tiongkok telah menargetkan perusahaan ini selama hampir dua dekade. (Shen Yun Performing Arts) |
Ancaman serangan teror semakin beringas dalam beberapa minggu terakhir ketika Shen Yun melakukan tur ke berbagai panggung dunia dengan pertunjukan ‘Tiongkok sebelum komunisme’, membuatnya menjadi sasaran utama Partai Komunis Tiongkok (PKT)
PETR SVAB
Sebuah ancaman bom dan ancaman penembakan massal telah dilayangkan ke kantor pusat Shen Yun Performing Arts, sebuah kelompok seni yang didirikan oleh pelarian asal Tiongkok yang mana telah lama menghadapi penindasan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Berbagai pesan tersebut diterima hanya beberapa hari setelah ancaman bom serupa dikirim ke dua gedung teater di mana Shen Yun tampil selama akhir pekan di California dan Kanada, yang memicu evakuasi dan penyisiran bom oleh aparat kepolisian. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
Pihak perusahaan menerima serangkaian email pada 26 Maret yang mengklaim bahwa bahan peledak telah ditempatkan di kantor pusatnya di bagian utara New York dan orang-orang akan menyelinap masuk ke dalam gedung, “menembak semua orang yang terlihat,” dan “melempar granat,” demikian bunyi email yang diperoleh The Epoch Times.
Kantor pusat Shen Yun terletak di sebuah lokasi yang disebut Dragon Springs yang juga menjadi tempat bagi dua sekolah seni dan bangunan bergaya Dinasti Tang. Ancaman bom tersebut meminta uang tebusan.
“Beberapa bom plastik C4 telah ditempatkan di berbagai lokasi di Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York. Jika Anda tidak ingin melihat Temple Dragon Springs menjadi reruntuhan, maka transferlah uang sebesar US$58 juta sebelum pukul 15.00 besok ke rekening PayPal saya… Jika uang tersebut belum sampai pada pukul 15.00, kami akan meledakkan bom-bom tersebut,” demikian isi surel tersebut, yang ditulis dalam bahasa Mandarin.
Ancaman penembakan massal, yang dikirim dari alamat email terpisah, tidak meminta uang.
“Kami akan menyelinap ke Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York, dalam waktu dekat, menembaki siapa pun yang kami lihat dengan senjata dan melemparkan granat ke kerumunan orang,” demikian isi email tersebut, yang juga ditulis dalam bahasa Mandarin.
BACA JUGA : New York Times, Setelah Bertahun-tahun Membela PKT, Kini Merencanakan Serangan Terhadap Shen Yun
BACA JUGA : Kampanye Global yang Menargetkan Basis Shen Yun Performing Arts di New York
Email lain yang dikirim pada hari yang sama menjadi tidak karuan, penuh sumpah serapah dan pengirimnya tampak kesal karena Dragon Springs dan Shen Yun melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan media.
“Saya, Bos Besar Anda, telah menjadi berita utama ratusan kali! FBI sama sekali tidak perlu dikhawatirkan,” katanya, dengan alasan bahwa “Terus mengirim [email semacam itu] akan membuat polisi lelah, cepat atau lambat, dan mereka akan berpikir bahwa ini adalah anak lelaki yang berteriak ‘Srigala’.”
“Lalu suatu hari [saya] akan benar-benar menempatkan bom di teater. Jika bom itu membunuh salah satu dari kalian, maka akan ada satu pengkhianat yang berkurang,” katanya.
Ancaman bom pertama yang menargetkan Dragon Springs dikirim pada 14 Maret.
Semua pesan, yang diperoleh The Epoch Times, dikirim dari alamat email berbeda, meskipun ada kesamaan di antara beberapa akun.
FBI telah diberitahukan dan sedang menyelidiki ancaman tersebut, kata perwakilan Shen Yun. The Epoch Times telah menghubungi FBI untuk memberikan komentar namun belum mendapatkan jawaban.
Sebuah ancaman bom dan ancaman penembakan massal telah dilayangkan ke kantor pusat Shen Yun Performing Arts, sebuah kelompok seni yang didirikan oleh pelarian asal Tiongkok yang mana telah lama menghadapi penindasan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Berbagai pesan tersebut diterima hanya beberapa hari setelah ancaman bom serupa dikirim ke dua gedung teater di mana Shen Yun tampil selama akhir pekan di California dan Kanada, yang memicu evakuasi dan penyisiran bom oleh aparat kepolisian. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
Pihak perusahaan menerima serangkaian email pada 26 Maret yang mengklaim bahwa bahan peledak telah ditempatkan di kantor pusatnya di bagian utara New York dan orang-orang akan menyelinap masuk ke dalam gedung, “menembak semua orang yang terlihat,” dan “melempar granat,” demikian bunyi email yang diperoleh The Epoch Times.
Kantor pusat Shen Yun terletak di sebuah lokasi yang disebut Dragon Springs yang juga menjadi tempat bagi dua sekolah seni dan bangunan bergaya Dinasti Tang. Ancaman bom tersebut meminta uang tebusan.
“Beberapa bom plastik C4 telah ditempatkan di berbagai lokasi di Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York. Jika Anda tidak ingin melihat Temple Dragon Springs menjadi reruntuhan, maka transferlah uang sebesar US$58 juta sebelum pukul 15.00 besok ke rekening PayPal saya… Jika uang tersebut belum sampai pada pukul 15.00, kami akan meledakkan bom-bom tersebut,” demikian isi surel tersebut, yang ditulis dalam bahasa Mandarin.
Ancaman penembakan massal, yang dikirim dari alamat email terpisah, tidak meminta uang.
“Kami akan menyelinap ke Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York, dalam waktu dekat, menembaki siapa pun yang kami lihat dengan senjata dan melemparkan granat ke kerumunan orang,” demikian isi email tersebut, yang juga ditulis dalam bahasa Mandarin.
BACA JUGA : New York Times, Setelah Bertahun-tahun Membela PKT, Kini Merencanakan Serangan Terhadap Shen Yun
BACA JUGA : Kampanye Global yang Menargetkan Basis Shen Yun Performing Arts di New York
Email lain yang dikirim pada hari yang sama menjadi tidak karuan, penuh sumpah serapah dan pengirimnya tampak kesal karena Dragon Springs dan Shen Yun melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan media.
“Saya, Bos Besar Anda, telah menjadi berita utama ratusan kali! FBI sama sekali tidak perlu dikhawatirkan,” katanya, dengan alasan bahwa “Terus mengirim [email semacam itu] akan membuat polisi lelah, cepat atau lambat, dan mereka akan berpikir bahwa ini adalah anak lelaki yang berteriak ‘Srigala’.”
“Lalu suatu hari [saya] akan benar-benar menempatkan bom di teater. Jika bom itu membunuh salah satu dari kalian, maka akan ada satu pengkhianat yang berkurang,” katanya.
Ancaman bom pertama yang menargetkan Dragon Springs dikirim pada 14 Maret.
Semua pesan, yang diperoleh The Epoch Times, dikirim dari alamat email berbeda, meskipun ada kesamaan di antara beberapa akun.
FBI telah diberitahukan dan sedang menyelidiki ancaman tersebut, kata perwakilan Shen Yun. The Epoch Times telah menghubungi FBI untuk memberikan komentar namun belum mendapatkan jawaban.
FBI sedang menyelidiki serangkaian ancaman bom baru-baru ini terhadap Shen Yun Performing Arts yang berbasis di New York, yang merupakan target utama Beijing. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times) |
Ancaman Pria Bersenjata
Pada 7 September, FBI mengeluarkan peringatan keselamatan petugas yang menyatakan bahwa seorang pria “telah membuat ancaman terhadap kampus Dragon Springs,” terlihat di daerah tersebut dan “berpotensi bersenjata dan berbahaya.”
Pria tersebut, yang merupakan keturunan Tionghoa, “mengaku ingin masuk dalam ‘regu bunuh diri’,” demikian bunyi peringatan FBI.
FBI juga mencatat bahwa pria tersebut memiliki video yang menunjukkan “peragaan pengisian senjata.”
Sebagai akibat dari potensi ancaman terhadap sekolah-sekolah di lokasi, semua pintu masuk dijaga oleh penegak hukum.
Penari Shen Yun berlatih tarian klasik Tiongkok secara rutin di fasilitas mereka di Orange County, N.Y., dalam foto file ini. (Courtesy of Shen Yun) |
“Pada satu titik, pria ini diketahui berada di area kampus kami. … Kami memiliki polisi negara bagian yang berpatroli di pintu masuk kami, dan semua orang dalam keadaan waspada,” kata George Xu, wakil presiden Dragon Springs, kepada The Epoch Times.
Polisi kemudian menggeledah rumah pria tersebut dan menemukan pistol, senapan AR-15, lebih dari 600 butir amunisi, dan 14 magasin senjata, sekitar setengahnya sudah terisi, demikian laporan polisi yang diperoleh The Epoch Times.
Pria tersebut telah didakwa dengan kepemilikan senjata api ilegal karena gagal mendapatkan izin membawa senjata api secara tersembunyi setelah pindah ke negara bagian lain serta kepemilikan ilegal magasin berkapasitas lebih dari 10 peluru-batas di negara bagian tempat tinggalnya saat ini.
BACA JUGA : Platform Daring Membuka Shen Yun Pada Dunia
BACA JUGA : Shen Yun Sebuah Anugerah bagi Dunia Seni Pertunjukan
Insiden Lain
Dalam insiden terpisah, beberapa bus tur Shen Yun dirusak minggu lalu di Costa Mesa, California, dengan cara yang bisa menyebabkan kecelakaan serius.
Ban pada dua bus disayat setengah bagian karetnya, berdasarkan gambar yang diberikan oleh Shen Yun serta deskripsi kerusakan dalam laporan Departemen Kepolisian Costa Mesa yang diperoleh The Epoch Times. Kerusakan semacam ini tidak menyebabkan ban mengempis melainkan meledak saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Curtain call untuk Shen Yun Performing Arts di Teater David H. Koch di Lincoln Center di New York pada 11 Januari 2015. (Larry Dai/Epoch Times) |
0 comments