Pertempuran Berlanjut, Israel Umumkan Rencana Manajemen Operasi Militer di Gaza


Pertempuran terus berlanjut antara Israel dan Palestina, dan Menteri Pertahanan Israel telah mengumumkan rencana operasi militer berikutnya di Gaza dan rencana manajemen di masa depan untuk wilayah tersebut. Berikut laporan selengkapnya:

Pada 5 Januari, pasukan Israel dan Hamas bentrok di Kota Khan Younis, selatan Gaza. Pasukan Israel melakukan serangan udara di lebih dari 100 target di Gaza, sementara Hamas juga meluncurkan roket ke Israel. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, merilis video pada 5 Januari, menyatakan bahwa serangan terhadap Israel adalah pembalasan untuk Hamas.



Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, tiba di Timur Tengah untuk mencari cara melindungi warga sipil dan menyelamatkan tawanan. Pada Jumat, Tamir Adar yang berusia 38 tahun dikonfirmasi tewas, menjadi korban ke-25 dalam penyanderaan tersebut. Israel meyakini masih ada 107 tawanan yang masih hidup.

Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, secara terbuka mengumumkan tahap ketiga rencana operasi militer Israel di Gaza, yang melibatkan serangan lebih banyak target di utara Gaza, termasuk serangan mendalam, penghancuran terowongan, serangan gabungan udara dan darat, sambil terus memburu pemimpin Hamas di selatan Gaza.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa setelah perang berakhir, tidak akan ada warga Israel yang akan pindah ke Gaza, dan Israel hanya akan memberikan perlindungan keamanan bagi Gaza. Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel juga memperkenalkan operasi terbaru mereka untuk menyergap terowongan Hamas.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel, Mayor Jenderal Daniel Hagari: "Ada banyak perangkap di sekitar (pintu terowongan), sulit untuk masuk. Di belakang pintu, ada banyak bahan peledak, mesin, dan alat lainnya yang dapat digunakan untuk membuat roket jarak jauh."


0 comments