Putaran ke Empat Virus Mutan COVID-19, Dokter di Daratan Tiongkok Mengungkapkan Infeksi Meningkat Secara Besar-besaran
TANG RUI/LI XI & XIONG BIN
Epidemi di daratan Tiongkok telah menyebar ke seluruh negeri, jumlah kematian meningkat secara pesat. Banyak orang mengatakan bahwa tingkat keparahan epidemi di berbagai tempat di luar nalar, namun demikian pihak berwenang masih menyembunyikan kebenarannya.
“Perhatian semuanya, virus ini muncul lagi, ada lebih dari satu jenis. Ada orang tua dan anak-anak di rumah pada musim dingin ini, jadi Anda harus berhati-hati,” ujar seorang dokter daratan Tiongkok dalam sebuah video.
Dokter dari Anhui berkata: “Beban kerja (rawat jalan) saat ini tiga kali lipat dari beban kerja kami sebelumnya. Rasanya seperti akan meledak. Saya tidak pernah sesibuk ini.”
Pada 15 Desember, seorang dokter yang bertugas di Departemen Pengobatan Tradisional Tiongkok di sebuah rumah sakit tersier bersertifikat mengatakan bahwa jenis mutasi COVID-19 yang keempat di Tiongkok akan datang lagi dan infeksi meningkat secara besar-besaran.
Saat ini, situasi epidemi di Anhui, Hubei, Shaanxi dan tempat-tempat lain sangat parah. Pihak berwenang justru menutupi wabah COVID yang baru, orang-orang secara keliru percaya bahwa mereka tertular flu.
“Lagi pula, ia belum keluar selama empat atau lima hari terakhir. Seorang tetangga menelepon dirinya terlebih dahulu dan bertanya kepada dirinya, yang tidak terlihat ke luar rumah, tetangganya bertanya Anda sedang tidak di di rumah? Ia pun menjawab bahwa ia berada di rumah. Tetangganya kemudian bertanya Apa yang dilakukannya di rumah? Ia lantas menjawab bahwa dirinya Flu di rumah. Lalu dia tetangganya berkata, kamu tidak tahu, di rumah sakit ini baru-baru ini penuh hingga di rumah sakit besar, koridornya penuh dengan pasien, ini sangat serius,” ujar Wang, warga Xianyang, Provinsi Shaanxi.
Selama epidemi ini, banyak anak-anak yang terinfeksi. Di daerah pedesaan, karena kesulitan keuangan yang dialami banyak keluarga, anak-anak yang terinfeksi akan mengalami “paru-paru putih”. Bahkan, meninggal dunia ketika mereka tidak menerima perawatan medis yang tepat waktu.
Xu, seorang penduduk desa di Kabupaten Dawu, Xiaogan, Hubei berkata: “Klinik penuh. Mereka semua anak-anak dan orang dewasa. Masih ada virus corona dan kemudian ada penyakit seperti mikoplasma. Daerah pedesaan berada dalam kesulitan ekonomi tidak ada uang ke klinik. Ada pasien yang meninggal kemarin lusa. Dia berusia sekitar 4 tahun, dan tidak pernah terdengar dia sakit. Jika Flu dia akan mendapat suntikan. Akan tetapi, kali ini dia meninggal dunia beberapa menit setelah suntikan.”
Ketika jumlah infeksi meningkat, jumlah kematian juga meningkat.
“Banyak orang meninggal dunia di daerah kami. Kami tidak memerlukan izin untuk menguburkan orang di sini. Ini adalah daerah pegunungan. Anda dapat menemukan tempat dengan dirimu sendiri. Peti matinya terkubur dalam-dalam, satu di timur dan satu di barat. Ada banyak yang meninggal dunia,” ujar Tan, seorang penduduk desa di Kabupaten Badong, Enshi, Provinsi Hubei.
Hal yang tidak biasa adalah ketika epidemi ini menyebar, banyak pejabat muda PKT meninggal dunia karena sakit, namun penyebab resmi kematiannya disebut sebagai “penyakit jantung”.
Pada 15 Desember, topik “Rektor sebuah universitas di Henan meninggal dunia karena serangan jantung” pernah menduduki puncak daftar pencarian terpopuler di media sosial.
Menurut berita kematian yang dikeluarkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Sungai Kuning dan Sekretariat Asosiasi Pendidikan Swasta Tiongkok, Yang Xuemei, 53 tahun, rektor Universitas Sains dan Teknologi Sungai Kuning, meninggal dunia karena serangan penyakit jantung secara mendadak pada tanggal 13 Desember. Namun, masyarakat menduga penyebab kematiannya terkait COVID-19.
“Saya pikir mereka sebenarnya ingin menutupi kebenaran lain, yakni setelah PKT mengalami banyak wabah pneumonia jenis ini, mereka menyadarinya. Mereka memperhatikan fenomena yang sangat jelas, yaitu fenomena yang sangat sulit untuk dijelaskan, dengan kata lain, virus COVID dan pneumonia telah menunjukkan karakteristik infeksi yang ditargetkan dan serangan yang ditargetkan terhadap kelompok orang-orang tertentu, kelompok-kelompok ini sering kali merupakan anggota Partai Komunis Tiongkok atau dengan kata lain, mereka adalah anggota Partai Komunis Tiongkok serta orang-orang yang dekat dengan PKT, terutama mendukung PKT memiliki tingkat infeksi yang tinggi, keparahan penyakit dan tingkat kematian yang tinggi,” kata komentator Tang Jingyuan. (ET/hui/sun)
Epidemi di daratan Tiongkok telah menyebar ke seluruh negeri, jumlah kematian meningkat secara pesat. Banyak orang mengatakan bahwa tingkat keparahan epidemi di berbagai tempat di luar nalar, namun demikian pihak berwenang masih menyembunyikan kebenarannya.
“Perhatian semuanya, virus ini muncul lagi, ada lebih dari satu jenis. Ada orang tua dan anak-anak di rumah pada musim dingin ini, jadi Anda harus berhati-hati,” ujar seorang dokter daratan Tiongkok dalam sebuah video.
Dokter dari Anhui berkata: “Beban kerja (rawat jalan) saat ini tiga kali lipat dari beban kerja kami sebelumnya. Rasanya seperti akan meledak. Saya tidak pernah sesibuk ini.”
Pada 15 Desember, seorang dokter yang bertugas di Departemen Pengobatan Tradisional Tiongkok di sebuah rumah sakit tersier bersertifikat mengatakan bahwa jenis mutasi COVID-19 yang keempat di Tiongkok akan datang lagi dan infeksi meningkat secara besar-besaran.
Saat ini, situasi epidemi di Anhui, Hubei, Shaanxi dan tempat-tempat lain sangat parah. Pihak berwenang justru menutupi wabah COVID yang baru, orang-orang secara keliru percaya bahwa mereka tertular flu.
“Lagi pula, ia belum keluar selama empat atau lima hari terakhir. Seorang tetangga menelepon dirinya terlebih dahulu dan bertanya kepada dirinya, yang tidak terlihat ke luar rumah, tetangganya bertanya Anda sedang tidak di di rumah? Ia pun menjawab bahwa ia berada di rumah. Tetangganya kemudian bertanya Apa yang dilakukannya di rumah? Ia lantas menjawab bahwa dirinya Flu di rumah. Lalu dia tetangganya berkata, kamu tidak tahu, di rumah sakit ini baru-baru ini penuh hingga di rumah sakit besar, koridornya penuh dengan pasien, ini sangat serius,” ujar Wang, warga Xianyang, Provinsi Shaanxi.
Selama epidemi ini, banyak anak-anak yang terinfeksi. Di daerah pedesaan, karena kesulitan keuangan yang dialami banyak keluarga, anak-anak yang terinfeksi akan mengalami “paru-paru putih”. Bahkan, meninggal dunia ketika mereka tidak menerima perawatan medis yang tepat waktu.
Xu, seorang penduduk desa di Kabupaten Dawu, Xiaogan, Hubei berkata: “Klinik penuh. Mereka semua anak-anak dan orang dewasa. Masih ada virus corona dan kemudian ada penyakit seperti mikoplasma. Daerah pedesaan berada dalam kesulitan ekonomi tidak ada uang ke klinik. Ada pasien yang meninggal kemarin lusa. Dia berusia sekitar 4 tahun, dan tidak pernah terdengar dia sakit. Jika Flu dia akan mendapat suntikan. Akan tetapi, kali ini dia meninggal dunia beberapa menit setelah suntikan.”
Ketika jumlah infeksi meningkat, jumlah kematian juga meningkat.
“Banyak orang meninggal dunia di daerah kami. Kami tidak memerlukan izin untuk menguburkan orang di sini. Ini adalah daerah pegunungan. Anda dapat menemukan tempat dengan dirimu sendiri. Peti matinya terkubur dalam-dalam, satu di timur dan satu di barat. Ada banyak yang meninggal dunia,” ujar Tan, seorang penduduk desa di Kabupaten Badong, Enshi, Provinsi Hubei.
Hal yang tidak biasa adalah ketika epidemi ini menyebar, banyak pejabat muda PKT meninggal dunia karena sakit, namun penyebab resmi kematiannya disebut sebagai “penyakit jantung”.
Pada 15 Desember, topik “Rektor sebuah universitas di Henan meninggal dunia karena serangan jantung” pernah menduduki puncak daftar pencarian terpopuler di media sosial.
Menurut berita kematian yang dikeluarkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Sungai Kuning dan Sekretariat Asosiasi Pendidikan Swasta Tiongkok, Yang Xuemei, 53 tahun, rektor Universitas Sains dan Teknologi Sungai Kuning, meninggal dunia karena serangan penyakit jantung secara mendadak pada tanggal 13 Desember. Namun, masyarakat menduga penyebab kematiannya terkait COVID-19.
“Saya pikir mereka sebenarnya ingin menutupi kebenaran lain, yakni setelah PKT mengalami banyak wabah pneumonia jenis ini, mereka menyadarinya. Mereka memperhatikan fenomena yang sangat jelas, yaitu fenomena yang sangat sulit untuk dijelaskan, dengan kata lain, virus COVID dan pneumonia telah menunjukkan karakteristik infeksi yang ditargetkan dan serangan yang ditargetkan terhadap kelompok orang-orang tertentu, kelompok-kelompok ini sering kali merupakan anggota Partai Komunis Tiongkok atau dengan kata lain, mereka adalah anggota Partai Komunis Tiongkok serta orang-orang yang dekat dengan PKT, terutama mendukung PKT memiliki tingkat infeksi yang tinggi, keparahan penyakit dan tingkat kematian yang tinggi,” kata komentator Tang Jingyuan. (ET/hui/sun)
0 comments