10 Negara yang Menjadi Pilihan Orang Kaya Tiongkok untuk Membeli Rumah Luar Negeri


Epoch Times

Menurut pemeringkatan terbaru yang dibuat oleh grup teknologi real estat Asia “Juwai IQI”, bahwa Australia berada di peringkat teratas tujuan dari pembeli properti luar negeri warga Tiongkok pada paruh pertama tahun 2023. Selain itu, laporan perusahaan tersebut juga memperkirakan bahwa dalam 3 tahun mendatang, akan ada 712.000 orang Warga Negara Tiongkok berimigrasi ke Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

Berdasarkan jumlah pertanyaan pembeli saat konsultasi lewat platform “Juwai IQI” selama 6 bulan sejak Januari hingga Juni 2023, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat WN Tiongkok terhadap pembelian real estat di Australia melebihi minat di pasar populer lainnya seperti Kanada, Inggris, dan AS.

Hasil pendataan mereka menggambarkan bahwa ada 10 negara teratas yang menjadi favorit bagi Warga Negara Tiongkok untuk membeli rumah di luar negeri, yakni:

  1. Australia
  2. Kanada
  3. Inggris
  4. Amerika Serikat
  5. Thailand
  6. Malaysia
  7. Jepang
  8. Uni Emirat Arab
  9. Vietnam
  10. Singapura

Uni Emirat Arab yang menempati peringkat ke-13 pada tahun 2021 melonjak ke urutan kedelapan. Jerman tergeser dari sepuluh besar, tetapi 4 negara Asia Tenggara termasuk dalam peringkat sepuluh besar tahun 2023.

Kashif Ansari, CEO dan salah satu pendiri Juwai IQI, mengatakan bahwa permintaan warga Tiongkok untuk membeli real estate di luar negeri kemungkinan dapat tumbuh seiring dengan pemerintah Tiongkok membuka kembali kesempatan untuk melakukan perjalanan keluar negeri bagi rakyatnya.

"Sebagian besar transaksi real estat masih bergantung pada kemampuan pembeli untuk pergi ke luar negeri. Perjalanan keluar dari Tiongkok belum pulih ke tingkat pra-pandemi karena kapasitas keterbatasan maskapai dan tiket pesawat yang mahal," kata Kashif Ansari.

Diperkirakan 712.000 Warga Tiongkok Akan Beremigrasi ke Luar Negeri dalam 3 Tahun ke Depan

Eksodus penduduk yang sedang berlangsung di tahun-tahun mendatang kemungkinan akan terus mendorong warga Tiongkok kaya untuk berinvestasi di real estate luar negeri.

Laporan Juwai IQI memperkirakan, bahwa 712.000 orang Tiongkok akan berimigrasi ke Amerika Serikat, Kanada, dan Australia dalam 3 tahun dari tahun 2023 hingga 2025.

Akibat penerapan kebijakan “makmur bersama” yang dicetuskan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, para warga Tiongkok kaya berbondong-bondong pergi ke tempat yang lebih mereka inginkan seperti Singapura, atau paling tidak membuat rencana alternatif lainnya.

Sementara pembatasan kebebasan bergerak yang ketat selama 3 tahun terakhir waktu epidemi COVID-19 telah meningkatkan alasan mereka untuk enggan lagi tinggal di Tiongkok.

Alasan lain dari orang berduit Tiongkok menyimpan uangnya di luar negeri adalah karena takut dengan tindakan sewenang-wenang Pemerintah Tiongkok terhadap kekayaan mereka. Jumlah pelarian modal dari Tiongkok pada tahun 2023 ini bisa mencapai 150 miliar dolar AS.

Sementara negara-negara Barat telah lama menjadi kiblat bagi para imigran Tiongkok, tetapi Asia Tenggara telah menjadi hotspot bagi individu-individu Tiongkok yang berpenghasilan tinggi. Beberapa pemerintah Asia Tenggara bahkan meluncurkan sejumlah skema “visa emas” untuk membantu investor dan profesional mendapatkan tempat tinggal.

Warga negara Tiongkok adalah sumber permintaan terbesar untuk program Golden Visa global, yang memungkinkan orang bersangkutan tinggal di negara tersebut hingga 20 tahun.

Pada tahun 2021, warga Tiongkok menyumbang 46% dari jumlah visa yang diterbitkan Yunani dan Australia. Selain itu, mereka juga menyumbang 31% dari jumlah visa yang diterbitkan Portugal. 

0 comments