Beijing Menutup 60 Lebih Stasiun Kereta Bawah Tanah dan Menangguhkan 100 Lebih Jalur Bus Karena Epidemi
QIAN An
Untuk mempercepat mewujudkan kebijakan “Nol kasus infeksi”, otoritas Beijing mulai Rabu (4/5) mengintensifkan tingkat pembatasan kegiatan masyarakat dengan menutup lebih dari 60 stasiun kereta bawah tanah dan menangguhkan lebih dari 150 jalur bus dalam kota.
Menurut pemberitahuan terbaru yang disampaikan oleh Komisi Kesehatan Kota Beijing pada Rabu (4/5), bahwa jumlah transmisi lokal yang terjadi pada Selasa (3/5) adalah 51 kasus, sedangkan transmisi lokal baru yang terjadi pada 4 Mei sejak pukul 00:00 hingga 15:00 adalah 33 kasus.
Saat ini, jumlah area epidemi yang berisiko tinggi di Kota Beijing telah meningkat menjadi 13 wilayah, dan jumlah area berisiko sedang meningkat menjadi 34 wilayah.
Otoritas kesehatan juga menyatakan bahwa seluruh masyarakat harus tetap memperkuat kesadaran untuk menjaga penyebaran virus dan mematuhi kebijakan “Nol kasus infeksi” yang ditetapkan pemerintah.
Sejak 4 Mei, lebih dari 60 stasiun kereta bawah tanah di 13 jalur kereta bawah tanah di Kota Beijing telah ditutup, pada saat yang sama ada 158 jalur bus dalam kota juga mengalami penangguhan operasi. Sebagian besar stasiun dan jalur yang ditutup terkonsentrasi di Distrik Chaoyang yang kasus epideminya paling tinggi.
Warga Beijing bermarga Ye mengatakan: “Hal ini banyak berpengaruh terhadap baik perjalanan maupun pekerjaan kami”.
Selain itu, pihak berwenang Beijing juga memerintahkan bahwa setelah berakhirnya liburan 1 Mei, seluruh warga di Distrik Chaoyang mulai 5 Mei wajib bekerja dari rumah. Sedangkan tindakan pencegahan epidemi lainnya tetap mengikuti peraturan yang berlaku selama liburan 1 Mei.
Mr. Zhang, seorang warga Beijing mengatakan: “Saya pikir itu akan berdampak. Saya khawatir jika epidemi berlanjut seperti ini, itu akan berdampak pada seluruh pendapatan kita. Dengan kata lain, dalam hal pekerjaan, target tidak dapat dipenuhi sesuai dengan rencana normal”. (ET/sin/sun)
0 comments