Ratusan Karyawan Perusahaan Tiongkok Belt and Road di Malaysia Terinfeksi Secara Massal

Para pekerja menurunkan panel Forum OBOR di luar tempat forum di Beijing pada 27 April 2019. (Greg Baker/AFP via Getty Images)
GU XIAOHUA

Baru-baru ini, jumlah kasus yang dikonfirmasi dari virus Komunis Tiongkok (Corona virus) di Malaysia terus mencapai level tertinggi baru. Jumlah kasus yang dikonfirmasi per hari telah melampaui angka 10.000 kasus.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Malaysia pada 15 Juli, per pukul 12:00 siang, ada 13.215 kasus baru yang dikonfirmasi di negara itu, dengan total 88.782 kasus yang dikonfirmasi. Sebanyak 6,385 kasus kematian.

Dalam situasi epidemi yang begitu parah, kelompok “One belt one road” milik Komunis Tiongkok, United Steel (Malaysia) Group di Kota Kuantan juga ditemukan kasus penularan.

Seorang karyawan dengan nama samaran, Wang Qiang, mengungkapkan kepada reporter Epoch Times bahwa perusahaan saat ini memiliki lebih dari 4.000 karyawan, di mana ada sekitar 3.000 karyawan Tiongkok. Sekitar 1.300 orang diungsikan ke hotel untuk isolasi terpusat, termasuk lebih dari 200 karyawan Tiongkok.

Ia juga menjelaskan: “Lebih dari 200 karyawan Tiongkok telah terinfeksi, dan juga ada yang terinfeksi di asramanya. Lebih dari 200 orang dikarantina di hotel (diatur oleh pemerintah) dan tidak diberi perawatan. Mereka mengatakan bahwa obat-obatan tidak akan dikeluarkan kecuali kondisi berat. Yang akan dibawa ke rumah sakit, dan banyak dari mereka tidak menunjukkan gejala.”

Wang Qiang bertanya-tanya: “Kuncinya adalah bagaimana karyawan tingkat rendah seperti kami mengetahui jika ada yang serius? Atasan level tinggi tidak akan memberitahukannya, juga tidak mengeluarkan pengumuman.”

Dia juga mengungkapkan, dikarenakan ada yang tidak sehat, kemudian menjalani tes asam nukleat. Pada 5 Juli, semua karyawan menjalani tes asam nukleat, dan tes asam nukleat juga dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Juli. Pada akhirnya, lebih dari 200 orang ditemukan terinfeksi.

Perusahaan saat ini berada dalam kondisi manajemen tertutup. Para personel militer dan staf pemerintah daerah ditempatkan di perusahaan, dan garis keamanan telah disiapkan. Bahkan, semua karyawan tidak diizinkan keluar.

Setiap hari para petugas ini mengontrol apakah orang-orang memakai masker atau tidak, apakah pergi keluar dan keluyuran, pada pokoknya orang-orang tidak bisa melewati penjagaan.

Wang Qiang mengatakan bahwa kafetaria perusahaan juga berhenti menyajikan makanan. Selanjutnya makan tiga kali sehari untuk para karyawan dengan nasi kotak yang dipesan secara seragam, dan mereka mengambilnya sendiri. Sedangkan para karyawan tidak dapat makan jika terlambat mengambilnya.

Dilaporkan, para ratusan karyawan itu akan diisolasi hingga 22 Juli, tetapi apakah pemblokiran akan dibuka masih tergantung dengan situasinya.

Keadaan yang dialami para buruh daratan Tiongkok di perusahaan Belt and Road sangat mengkhawatirkan. Dikarenakan kurangnya sorotan media terkait hak asasi manusia para pekerja, kondisi ini berlaku hampir pada semua perusahaan.

Wang Qiang juga mengungkapkan bahwa, mereka bekerja 12 jam sehari, cuti tahunan selama 25 hari setiap tahun dari tahun 2019 telah dibatalkan, dan bonus akhir tahun juga sangat kecil.

Jika dapat dikatakan, mereka tidak mendapatkan apapun, hanya bekerja untuk mereka setiap hari. Padahal, kontrak asli sebenarnya dijanjikan bonus akhir tahun, tapi mereka belum pernah menerimanya.

Dia juga mengatakan bahwa jika para karyawan ingin mengundurkan diri, maka harus melapor ke perusahaan setengah tahun sebelumnya, jika melewati pintu pabrik, maka harus menanggung sendiri atas semua konsekuensinya.

Si Reporter sudah mengkonfirmasi dengan menelpon pihak perusahaan untuk menanyakan tentang situasi epidemi, tetapi tidak ada yang merespon.

United Iron & Steel (Malaysia) Group Co., Ltd. didirikan pada April 2014. Ini adalah perusahaan asing saham gabungan BUMN yang didanai bersama oleh Guangxi Beibu Gulf International Port Group Co., Ltd. dan Guangxi Shenglong Metallurgical Co. , Ltd., dengan total investasi sekitar US$1,4 miliar. (ET/Hui/sun)

0 comments