Paparan COVID-19 Harian Tokyo Selama 2 Hari Tembus Angka 1.000 Termasuk Atlet Olimpiade
Kurang dari 10 hari, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo akan dimulai. Namun, pada 15 Juli paparan virus komunis Tiongkok (COVID-19) harian di Tokyo yang dikonfirmasi mencapai 1.308 kasus, lebih dari 1.000 diantaranya merupakan kasus baru dalam satu hari dan situasi ini sudah berlangsung selama dua hari berturut-turut. Bahkan atlet asing juga terinfeksi
Setelah tambahan kasus 1.149 pada 14 Juli, kasus paparan COVID-19 baru di Kota Tokyo pada 15 Juli mencapai 1.308 kasus. Selain angka paparan baru dalam 2 hari berturut-turut ini sudah tembus 1.000, angka tersebut juga memecahkan rekor tertinggi sejak 21 Januari 2021, bahkan ada atlet asing juga yang terinfeksi.
Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengungkapkan pada 15 Juli bahwa seorang atlet asing yang sudah tiba di Jepang positif terpapar.
The All Japan News Network melaporkan bahwa sejak bulan Juli tahun ini, terdapat 26 orang, termasuk atlet dan official terkait Olimpiade telah didiagnosis terinfeksi virus komunis Tiongkok.
Stasiun TV Jepang TBS melaporkan bahwa Pemerintah Metropolitan Tokyo mengadakan pertemuan pemantauan epidemi pada 15 Juli. Para ahli mengungkapkan bahwa setelah Olimpiade Tokyo, epidemi di Tokyo dapat melonjak, mungkin jumlah paparan harian akan mencapai lebih dari 2.400 kasus.
Saat ini, Olimpiade Tokyo akan berlangsung dengan tanpa penonton. Dunia luar juga mengharapkan pihak panitia melakukan upaya agar kompetisi tidak berlangsung dalam suasana sepi.
Pada bulan Juli 2020, ketika tim baseball Fukuoka SoftBank Hawks bertanding, ada 20 robot di tribun untuk menyemangati para pemain, dan juga ada layar besar yang menayangkan siaran langsung para penggemar yang sedang menonton pertandingan.
Ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah pertandingan bisbol tahun lalu, foto para penggemar juga dicetak di atas karton. Taiwan juga pernah menjadi tuan rumah pertandingan bisbol selama epidemi. Selain menggunakan figur manusia berdiri yang dijadikan penggemar juga ada tim pemandu sorak untuk membantu meramaikan suasana.
The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok, karena sensor berita dan kesalahan manajemen Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global. (ET/sin/sun)
0 comments