Virus Meledak di Chengdu, Provinsi Sichuan, Akankah Kejadian Wuhan akan Terulang lagi?
Pada 8 Desember 2020, akibat wabah Pneumonia Komunis Tiongkok (Covid-19), Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok melakukan uji asam nukleat semalam pada warga. (STR / AFP melalui Getty Images) |
Baru-baru ini, sejumlah provinsi dan kota di Tiongkok daratan meletus kembali epidemi virus Komunis Tiongkok (COVID-19). Ada 11 orang telah didiagnosis di Chengdu, Provinsi Sichuan. Sementara komunitas pemukiman di Distrik Pidu kota telah ditutup aksesnya.
Banyak warga yang panik. Mereka di rumah, bernyanyi hingga larut malam untuk bergembira, persis seperti situasi tragis di Wuhan di awal tahun. Setelah video dirilis, beberapa netizen berseru, “Sejarah terulang begitu cepat?”
Pada 12 Desember 2020 jam 9 malam waktu setempat, Kantor Informasi Kota Chengdu Tiongkok menggelar konferensi pers untuk menginformasikan tentang epidemi virus Komunis Tiongkok saat ini di kota.
Xie Qiang, direktur Komisi Kesehatan Kota Chengdu, menyataakan pada konferensi pers itu bahwa pada 12 Desember 2020 jam 18:00, Chengdu telah melaporkan total 11 kasus infeksi virus Komunis Tiongkok yang dikonfirmasi. Laporan itu tidak termasuk infeksi tanpa gejala.
Sehari sebelumnya, Distrik Pidu Chengdu baru saja melakukan tes asam nukleat untuk virus Komunis Tiongkok di semua anggota distrik. Beberapa komunitas pemukiman telah ditutup, warga dilarang masuk dan keluar, bahkan makanan hanya bisa dipesan berdasarkan pesanan.
Apakah pemandangan ini terlihat seperti Wuhan? Warga di komunitas karantina Distrik Pidu panik di rumah, bernyanyi interaktif dan bergembira.Pada 12 Desember, video nyanyian malam semacam ini dilarang diunggah di China dan akan dihapus. pic.twitter.com/iZ6Ko2kYHR
– Rekor White Seven (@tw_tomy_) 13 Desember 2020
Pada tanggal 13 Desember, seorang netizen Tiongkok mengunggah video nyanyian larut malam di komunitas terpencil di Kabupaten Pidu ke Twitter. Netizen yang menonton film pendek itu terharu.
Beberapa netizen Tionghoa menunjukkan bahwa hal yang sama juga terjadi pada awal tahun ini ketika Wuhan, Hubei ditutup. Banyak penduduk dikarantina di rumah dan bernyanyi untuk menghibur diri sendiri dan tetangga mereka di malam hari, tetapi tak lama seseorang meninggal di rumah.
Netizen itu berkomentar: “Bukankah ini kejadian seperti Wuhan akan terjadi? Sejarah selalu sangat mirip.”
Pengguna Twitter “Records of White Seven” mengunggah ulang video pendek itu dan mengatakan, “Apakah adegan ini terlihat seperti Wuhan?”
Postingan itu mengungkapkan bahwa video bernyanyi malam semacam itu telah dilarang diunggah di daratan Tiongkok mulai tanggal 12 Desember. Postingan netizen akan segera dihapus.
Netizen juga mengungkapkan bahwa pada tanggal 12 Desember, seorang wanita di Distrik Pidu tidak ingin diisolasi di kediamannya. Dia ingin pergi bekerja untuk mencari nafkah, tetapi ia ditundukkan ketika dia melangkahi tembok.
Kini masyarakat terasing di Kabupaten Pidu tidak lagi memberikan makan kepada warga yang dikurung. Warga di komunitas terisolir dan tertutup merasa sangat tidak berdaya. Banyak dari mereka adalah pekerja migran dan memiliki biaya hidup yang banyak. Mereka tidak punya uang untuk kebutuhan makan. (et/hui/rp/sun)
0 comments