Insiden Fang Fang, Mata-mata Wanita Komunis Tiongkok Terus Memanas di AS
NTD
Menurut laporan Fox News, Daniel Hoffman, mantan direktur sub-stasiun Central Intelligence Agency (CIA) atau Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat, menunjukkan dalam sebuah wawancara dengan media Jumat 11 Desember 2020 bahwa Eric Swalwell, seorang anggota Partai Demokrat Amerika Serikat, telah menjalin hubungan yang erat dengan Fang Fang mata-mata perempuan Komunis Tiongkok.
Kejadian itu bukan kebetulan. Sebenarnya, lingkaran politik Amerika Serikat telah dimasuki secara mendalam oleh mata-mata Tiongkok.
Menurut Hoffman meskipun banyak negara menggunakan keindahan, strategi dan keterampilan mata-mata wanita adalah yang tertinggi. Komunis Tiongkok telah menanamkan “trik kecantikan” secara luas dan dalam di Amerika Serikat dan dunia, dan telah meningkatkan aktivitas spionase selama epidemi.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Fang Fang menggunakan penggalangan dana kampanye, koneksi pribadi, dan karisma pribadi untuk melakukan tugas. Tidak hanya Swalwell yang menjalin hubungan dengannya, tetapi setidaknya ada dua walikota di Midwest telah berhubungan seks dengannya.
Hanya saja Swalwell berhasil mengambil posisi anggota Komite Intelijen DPR dengan bantuan besar dari Fang Fang. Ia seringkali berhubungan dengan sejumlah besar informasi rahasia, yang telah menimbulkan keprihatinan dan kecurigaan besar dari dunia luar.
Menurut Hoffman, aktivitas mata-mata Tiongkok di Amerika Serikat beragam. Aktivitas mereka menggunakan trik wanita cantik di Amerika Serikat masih berlanjut.
“Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa ada banyak wanita seperti itu (mengacu pada mata-mata wanita) di negara ini, dan di antara mereka ada sejumlah besar wanita (mata-mata) Tiongkok,” kata Hoffman.
Hoffman menegaskan, saat ini tidak mungkin untuk menentukan berapa banyak wanita remaja mata-mata di Amerika Serikat. Diperkirakan jumlahnya berkisar dari ratusan hingga ribuan. Mata-mata wanita ini sering terdaftar di universitas bergengsi Amerika, fasih berbahasa Inggris, dan sering menggunakan media sosial online untuk menjalin kontak dengan target mereka.
Hoffman mengungkapkan bahwa mata-mata ingin mengetahui karakter target mereka dan setiap detail pekerjaannya. Mereka ingin berhubungan dengan orang-orang seperti Swalwell, politisi yang sedang naik daun dan menjalin kontak. Karena mereka memahami bahwa sekali politisi ini memiliki reputasi, akan jauh lebih sulit untuk menjalin hubungan dengan mereka nanti.
Hoffman juga mengungkapkan bahwa selain skema kecantikan, Komunis Tiongkok melakukan hampir segalanya untuk mencuri intelijen rahasia Amerika. Misalnya, Konsulat Jenderal Komunis Tiongkok di Houston ditutup oleh pemerintah Amerika tahun ini karena terlibat dalam kegiatan spionase. Perusahaan dengan personel militer Komunis Tiongkok bahkan menghabiskan banyak uang untuk membeli sebidang besar tanah di Texas guna membangun apa yang disebut “pertanian kincir angin”. Juga untuk memantau pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat yang berdekatan.
Mantan perwira intelijen Del Wilber juga mengatakan bahwa mata-mata pornografi biasanya adalah wanita muda, dan orang yang mereka coba jangkau sebagian besar adalah pria, tetapi beberapa wanita juga akan menjadi sasaran.
Di antara mereka, pria yang sudah menikah paling sering menjadi sasaran mata-mata wanita karena mereka lebih mungkin ditangkap dan menyerah pada ancaman.
Wilber mengatakan bahwa mata-mata wanita akan menggunakan foto atau video untuk merekam kelakuan buruk mangsanya sebagai bukti ancaman di masa depan. Setelah ditangkap, mangsa akan diberitahu untuk bekerja sama dengan Komunis Tiongkok, jika tidak, perilaku mereka akan terungkap, dan mereka akan menghadapi bahaya perceraian dan kehilangan posisi pemerintah.
Menurut sumber, dalam beberapa dekade terakhir, target utama sebagian besar mata-mata Tiongkok di Amerika Serikat adalah elit bisnis dan profesor di laboratorium ternama, tetapi mata-mata telah berkembang ke bidang politik, karena menjebak politisi lebih baik daripada merayu CEO yang bernilai jutaan dolar. (et/hui/rp/sun)
Referensi Video:
0 comments