Dalam tulisan kuno, ada makna lain yang merujuk pada tempat di mana makhluk Ilahi dan manusia berkomunikasi. Perhatian khusus ini mengungkap pemahaman masyarakat Tiongkok kuno tentang hubungan antara manusia dan Tuhannya.
ALEX WU
THE EPOCH TIMES
Secara keseluruhan, aksara ini menunjukkan seseorang yang akan berangkat tidur di malam hari, dan mengacu pada mimpi yang kemudian terjadi.
Aksara 夢 memiliki dua makna yang hampir sama. Satu, berdasarkan pada pelafalannya yang mirip dengan aksara 瞢 (méng), yang dapat diartikan sebagai memiliki pandangan yang kabur, atau belum memiliki pemahaman atau pengetahuan.
Dalam tulisan kuno, ada makna lain yang merujuk pada tempat di mana makhluk ilahi dan manusia berkomunikasi. Perhatian khusus ini mengungkapkan pemahaman masyarakat Tiongkok kuno tentang berbagai realitas dan hubungan antara manusia dan Tuhannya.
Dalam bahasa Mandarin modern, aksara 夢 digunakan sebagai kata benda dan kata kerja. Aksara ini dikombinasikan dengan aksara lain untuk membentuk kata-kata yang merujuk pada sesuatu yang fantastis atau tidak nyata, dan keduanya dapat memiliki makna positif maupun negatif.
Salah satu contohnya adalah mèng huà (夢話), yang secara harfiah adalah kata-kata impian, yang dapat diartikan sebagai lamunan atau omong kosong. Kata mèng xiǎng (夢想) berarti bermimpi atau kesia-siaan dalam berharap sesuatu. Namun kata ini juga dapat berarti mimpi indah atau keinginan yang sungguh-sungguh. Ungkapan mèng huàn pào yǐng (夢幻泡影) mengacu pada khayalan atau rencana, keinginan, atau ide yang kemungkinan besar tidak akan berhasil.
Bagi orang Tiongkok, seperti halnya banyak budaya lain di dunia, mimpi dapat memiliki makna mistik atau makna yang eksistensial.
Mereka dapat dilihat sebagai saluran komunikasi dengan supranatural, atau mereka dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang peristiwa masa lalu, atau yang akan datang. Namun, dalam budaya Tiongkok, mimpi jarang diabaikan. (et/feb/sun)
0 comments