Mengapa Para Pemimpin Partai Komunis Meninggalkan Partai Komunis?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Red: Tahukah anda siapa pendiri dan pemimpin pertama Partai Komunis Tiongkok (PKT)? Ia adalah Chen Duxiu, pendiri PKT yang illegal. (PKT adalah partai cabang Partai Komunis Uni Soviet di negara ketiga Tiongkok!) Meskipun dia akhirnya sadar dan meninggalkan Komunis, tetapi dia tetap adalah seorang pengkhianat bangsa Tionghoa yang tidak bertanggung jawab. Mengapa dia tidak membubarkan PKT yang dia dirikan dan melanggar hukum? Membiarkan PKT berbuat dosa bagi bangsa Tionghoa hingga saat ini, adalah dosa yang tak dapat terampuni!-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di akhir Dinasti Qing dan awal Republik Tiongkok, karena ketidaktentraman dalam negeri dan agresi dari luar Tiongkok, banyak orang bercita-cita luhur mencari cara untuk menjadi negara yang kuat. “Pemuda Baru” yang didirikan oleh Chen Duxiu pada tahun 1915 menjadi panji “Gerakan Budaya Baru” pada saat itu serta memperkenalkan Marxisme. Pada tahun 1921, Chen Duxiu menjadi sekretaris jenderal pertama Partai Komunis Tiongkok dan menerima kepemimpinan Soviet Komunis Internasional.
Namun, dalam praktiknya, gen budaya tradisional Tiongkok yang melekat membuat Chen Duxiu menyadari bahwa Partai Komunis bukanlah kelompok normal. Partai Komunis Soviet menginstruksikan anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk bergabung dengan Kuomintang, dan Chen Duxiu menentang menjadi “Menempel” di tubuh Kuomintang. Pada tahun 1929, Tentara Timur Laut, Zhang Xueliang berupaya untuk mengambil kembali kendali Kereta Api Timur Laut (Jalan Timur Tengah) dari tangan Uni Soviet. Tentara Merah Soviet menyerang Timur Laut Tiongkok, dan PKT mengedepankan slogan “Bersenjata untuk melindungi Uni Soviet”. Chen Duxiu menentang praktik PKT yang “membela Uni Soviet” tanpa memandang kepentingan nasional. Tindakannya yang tampak masuk akal seperti ini hampir tidak dapat diterima oleh PKT. Pada bulan November tahun itu, Chen Duxiu dikeluarkan dari PKT.
Sejak itu, Chen Duxiu semakin menjauh dari PKT dan mengalami bencana dipenjara. Dalam penjara, dia mulai berkonsentrasi pada studi bahasa Mandarin kuno, Konfusius dan Taoisme, dan pemikirannya mulai berubah. Dalam budaya tradisional Tiongkok, Chen Duxiu akhirnya meninggalkan komunisme.
Chen Duxiu berkata dalam "Surat untuk Xinhua Daily" tertanggal 17 Maret tahun 1938: “Kalian selalu menggunakan cara apa pun dan mengabaikan semua fakta. Asalkan mau disetir oleh kalian dia adalah pejuang, yang menentang kalian adalah pengkhianat. Moralitas menjadi manusia apakah harus demikian?”
Pada 28 November 1940, dalam artikel “Pendapat Politik Terakhir” Chen Duxiu menulis: “’Kediktatoran Proletar’, tidak ada istilah seperti itu, yakni kediktatoran partai, dan hasilnya juga hanya kediktatoran pemimpin. Kediktatoran apa pun itu tidak bisa dipisahkan dengan kebrutalan, memperdayai, menipu, korupsi dan birokrasi korup!”
Dia juga pernah mengatakan: “Negara yang kita cintai adalah negara yang mencarikan kebahagiaan bagi rakyatnya, bukan negara tempat rakyatnya berkorban untuk negaranya.”
Sebenarnya, di saat-saat terakhir rezim Komunis Soviet, Yeltsin juga memutuskan untuk mundur dari partai. Hanya beberapa hari sebelum Yeltsin mengumumkan pengunduran dirinya dari partai, dia berkata kepada presiden Uni Soviet Gorbachev: “Tinggalkanlah mereka. Anda adalah presiden. Anda melihat dengan jelas tentang partai ini. Faktanya, Anda adalah sandera, orang yang dijadikan kambing hitam.“ Gorbachev agak ragu-ragu, pemahaman serta kesadaran Yeltsin tentang Partai Komunis dan yang memilih untuk mundur dari partai merupakan dampak dan efek yang ditimbulkan, sejarah telah memberikan jawaban terakhir.
Setelah Yeltsin mundur dari partai, menyebabkan lebih banyak orang mundur dari Partai Komunis Uni Soviet (CPSU). Tidak sampai setahun kemudian, Partai Komunis Uni Soviet yang memiliki 19 juta anggota dan berkuasa selama 74 tahun musnah total. “Kamp Konsentrasi Gulag” telah ditulis ke dalam buku pelajaran dan “Tembok Kesedihan” yang mengungkapkan kejahatan komunisme akhirnya berakhir. Yang berarti bahwa ada bangunan permanen untuk bencana komunis.
“The Guardian” Inggris mewawancarai Gorbachev secara eksklusif pada peringatan 20 tahun runtuhnya Uni Soviet. Ketika reporter menanyakan apa yang paling dia sesali, Gorbachev berkata tanpa ragu-ragu: “Seharusnya segera meninggalkan Partai Komunis.”
Ada pepatah Tiongkok kuno, “Pelajaran di masa lalu merupakan guru masa depan”. Tidak perlu lagi mengatakan seperti apa rezim PKT itu. Setelah media Partai Komunis Tiongkok, People's Daily memposting di Weibo milik pemerintah bahwa pemerintah AS berencana untuk menolak visa untuk semua anggota PKT, maka yang memberi komentar bertepuk tangan ada ribuan. Beberapa orang bahkan berkata: Apakah kontrol jaringan di luar kendali kali ini? Bukan karena di luar kendali, tetapi hati orang-orang sudah sadar. Siapa yang mau melawan tren? Masih juga tidak sadar di saat semua orang sudah tersadarkan?
Pada momen kritis dalam sejarah ini, hanya dengan mundur dari PKT dan mencampakkan iblis PKT, baru tidak akan meninggalkan penyesalan bagi diri sendiri!
Namun, dalam praktiknya, gen budaya tradisional Tiongkok yang melekat membuat Chen Duxiu menyadari bahwa Partai Komunis bukanlah kelompok normal. Partai Komunis Soviet menginstruksikan anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk bergabung dengan Kuomintang, dan Chen Duxiu menentang menjadi “Menempel” di tubuh Kuomintang. Pada tahun 1929, Tentara Timur Laut, Zhang Xueliang berupaya untuk mengambil kembali kendali Kereta Api Timur Laut (Jalan Timur Tengah) dari tangan Uni Soviet. Tentara Merah Soviet menyerang Timur Laut Tiongkok, dan PKT mengedepankan slogan “Bersenjata untuk melindungi Uni Soviet”. Chen Duxiu menentang praktik PKT yang “membela Uni Soviet” tanpa memandang kepentingan nasional. Tindakannya yang tampak masuk akal seperti ini hampir tidak dapat diterima oleh PKT. Pada bulan November tahun itu, Chen Duxiu dikeluarkan dari PKT.
Sejak itu, Chen Duxiu semakin menjauh dari PKT dan mengalami bencana dipenjara. Dalam penjara, dia mulai berkonsentrasi pada studi bahasa Mandarin kuno, Konfusius dan Taoisme, dan pemikirannya mulai berubah. Dalam budaya tradisional Tiongkok, Chen Duxiu akhirnya meninggalkan komunisme.
Chen Duxiu berkata dalam "Surat untuk Xinhua Daily" tertanggal 17 Maret tahun 1938: “Kalian selalu menggunakan cara apa pun dan mengabaikan semua fakta. Asalkan mau disetir oleh kalian dia adalah pejuang, yang menentang kalian adalah pengkhianat. Moralitas menjadi manusia apakah harus demikian?”
Pada 28 November 1940, dalam artikel “Pendapat Politik Terakhir” Chen Duxiu menulis: “’Kediktatoran Proletar’, tidak ada istilah seperti itu, yakni kediktatoran partai, dan hasilnya juga hanya kediktatoran pemimpin. Kediktatoran apa pun itu tidak bisa dipisahkan dengan kebrutalan, memperdayai, menipu, korupsi dan birokrasi korup!”
Dia juga pernah mengatakan: “Negara yang kita cintai adalah negara yang mencarikan kebahagiaan bagi rakyatnya, bukan negara tempat rakyatnya berkorban untuk negaranya.”
Sebenarnya, di saat-saat terakhir rezim Komunis Soviet, Yeltsin juga memutuskan untuk mundur dari partai. Hanya beberapa hari sebelum Yeltsin mengumumkan pengunduran dirinya dari partai, dia berkata kepada presiden Uni Soviet Gorbachev: “Tinggalkanlah mereka. Anda adalah presiden. Anda melihat dengan jelas tentang partai ini. Faktanya, Anda adalah sandera, orang yang dijadikan kambing hitam.“ Gorbachev agak ragu-ragu, pemahaman serta kesadaran Yeltsin tentang Partai Komunis dan yang memilih untuk mundur dari partai merupakan dampak dan efek yang ditimbulkan, sejarah telah memberikan jawaban terakhir.
Setelah Yeltsin mundur dari partai, menyebabkan lebih banyak orang mundur dari Partai Komunis Uni Soviet (CPSU). Tidak sampai setahun kemudian, Partai Komunis Uni Soviet yang memiliki 19 juta anggota dan berkuasa selama 74 tahun musnah total. “Kamp Konsentrasi Gulag” telah ditulis ke dalam buku pelajaran dan “Tembok Kesedihan” yang mengungkapkan kejahatan komunisme akhirnya berakhir. Yang berarti bahwa ada bangunan permanen untuk bencana komunis.
“The Guardian” Inggris mewawancarai Gorbachev secara eksklusif pada peringatan 20 tahun runtuhnya Uni Soviet. Ketika reporter menanyakan apa yang paling dia sesali, Gorbachev berkata tanpa ragu-ragu: “Seharusnya segera meninggalkan Partai Komunis.”
Ada pepatah Tiongkok kuno, “Pelajaran di masa lalu merupakan guru masa depan”. Tidak perlu lagi mengatakan seperti apa rezim PKT itu. Setelah media Partai Komunis Tiongkok, People's Daily memposting di Weibo milik pemerintah bahwa pemerintah AS berencana untuk menolak visa untuk semua anggota PKT, maka yang memberi komentar bertepuk tangan ada ribuan. Beberapa orang bahkan berkata: Apakah kontrol jaringan di luar kendali kali ini? Bukan karena di luar kendali, tetapi hati orang-orang sudah sadar. Siapa yang mau melawan tren? Masih juga tidak sadar di saat semua orang sudah tersadarkan?
Pada momen kritis dalam sejarah ini, hanya dengan mundur dari PKT dan mencampakkan iblis PKT, baru tidak akan meninggalkan penyesalan bagi diri sendiri!
0 comments