Uni Emirat Arab Jadi Negara Arab Pertama yang Luncurkan Pesawat ke Mars
Sebuah pesawat ruang angkasa Uni Emirat Arab (UEA) melejit ke langit biru dari pusat peluncuran Jepang pada 20 Juli di awal perjalanan tujuh bulan ke Mars dalam misi antar planet pertama dari dunia Arab.
Penerbangan pengorbit Mars bernama Amal, atau yang berarti “harapan” ini, terburu-buru untuk terbang ke planet tetangga Bumi sebelum diikuti dalam beberapa hari kedepan oleh Tiongkok dan Amerika Serikat.
Di pusat ruang angkasa di Dubai, orang-orang yang menonton terpaku oleh proses lepas landas, kemudian bersorak dan bertepuk tangan.
Amal meluncur dari Tanegashima Space Center dengan roket H-IIA Mitsubishi Heavy Industries pada pukul 6.58 pagi pada 19 Juli setelah ditunda lima hari karena cuaca buruk.
Mitsubishi kemudian mengatakan bahwa pengorbit itu berhasil dipisahkan dari roket dan sekarang sedang dalam perjalanan tunggal ke Mars.
“Penyelidikan mengirimkan sinyal yang akan dianalisis nanti, tetapi semuanya tampak baik untuk saat ini,” kata Omran Sharaf, direktur misi Mars UEA kepada wartawan di Dubai sekitar satu setengah jam setelah lepas landas.
“Amal akan mencapai Mars pada Februari 2021, tahun dimana UEA merayakan 50 tahun sejak pembentukan negara itu. Pada bulan September tahun itu, Amal akan mulai mentransmisikan data atmosfer Mars, yang akan tersedia untuk komunitas ilmiah internasional,” kata Sharaf.
"UEA sekarang menjadi anggota klub, dan kami akan belajar lebih banyak dan kami akan terlibat lebih banyak dan kami akan terus mengembangkan program eksplorasi ruang angkasa kami," kata Kepala Badan Antariksa UEA Mohammed Al Ahbabi dalam konferensi pers online bersama dari Tanegashima.
Sebagai pendatang baru dalam pengembangan ruang angkasa, UEA telah berhasil menempatkan tiga satelit pengamat Bumi ke orbit. Dua dikembangkan oleh Korea Selatan dan diluncurkan oleh Rusia, dan yang ketiga — miliknya — diluncurkan oleh Jepang.
Misi yang berhasil ke Mars akan menjadi langkah besar bagi ekonomi yang bergantung pada minyak yang mencari masa depan di luar angkasa, datang kurang dari setahun setelah peluncuran astronot UEA pertama, Hazzaa Ali Almansoori. Dia menghabiskan lebih dari seminggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional musim gugur yang lalu.
UEA telah menetapkan tujuan untuk membangun koloni manusia di Mars pada tahun 2117.
"Ini mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada pemuda Arab bahwa jika UEA dapat mencapai Mars dalam waktu kurang dari 50 tahun, mereka bisa berbuat lebih banyak," kata Sharaf kepada The Associated Press pada 19 Juli ketika rekan-rekannya bersiap untuk peluncuran. (et/osc/sun)
0 comments