Beberapa bendungan di danau air tawar terbesar di negara itu, Poyang, telah meluber, hingga mencapai rekor ketinggian genangan air banjir, menurut data dari Pusat Satelit Cuaca Nasional Tiongkok.
Banjir Diarahkan ke Pedesaan guna Amankan Perkotaan
NTDTV
Banjir hingga kini masih menggenangi sejumlah besar wilayah hilir Daratan Tiongkok. Baru-baru ini, sebuah peristiwa tertangkap oleh foto satelit, ketika Bendungan Tiga Ngarai sedang membuka pintu bendungan untuk melepaskan banjir.
Tentunya banjir di bagian hilir menjadi semakin parah. Warganet pun mempertanyakan fakta bahwa otoritas partai komunis Tiongkok mengorbankan pedesaan demi melindungi perkotaan dari banjir yang lebih parah, yang merupakan ulah manusia.
Vinayak Bhat, mantan Kolonel Angkatan Udara India baru-baru ini mengunggah foto satelit di Twitter. Foto itu menunjukkan Bendungan Tiga Ngarai pada 24 Juni membuka pintu bendungan untuk mengurangi ketinggian air di bendungan.
Vinayak Bhat mempertanyakan mengapa pihak berwenang Tiongkok buru-buru membuka pintu bendungan untuk melepas air? Soal membuka pintu bendungan untuk melepas air dalam Bendungan Tiga Ngarai itu, kerap terjadi di mana-mana, dan memang biasanya tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Beberapa warganet menulis, pelepasan air itu biasanya dilakukan di tengah malam ketika penduduk sedang istirahat. Tentu saja hal itu membuat penduduk sulit menyelamatkan diri dan harta benda mereka di saat air sudah tiba.
Terlihat juga dalam video online, penjebolan tanggul di Danau Poyang yang menarik perhatian banyak warganet. Dalam video itu nampak seorang penggali dengan menancapkan bendera merah partai komunis Tiongkok sedang menjebol tanggul dengan menggunakan bulldozer.
Dia membiarkan air mengalir ke tanah pertanian. Warganet bertanya apakah itu ulah partai komunis Tiongkok untuk melindungi Wuhan dengan mengorbankan Poyang?
Apakah itu upaya demi melindungi perkotaan dengan mengorbankan pedesaan? Penduduk sekitar Danau Poyang terpaksa jadi buru-buru mengungsi. (et/hui/sun)
Video Referensi:
0 comments