Lebih Dari 600 Anggota Parlemen dari 30 Negara Menyerukan untuk Segera Mengakhiri Penganiayaan "Brutal dan Sistematis" Selama 21 Tahun Terhadap Falun Gong
Falun Info
606 anggota parlemen dari 30 negara telah mengeluarkan pernyataan bersama menyerukan kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk segera menghentikan kampanye yang brutal dan sistematis untuk “memusnahkan” Falun Gong (atau yang disebut juga Falun Dafa) - suatu latihan meditasi tradisional asal Tiongkok yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Yang menandatangani pernyataan tersebut adalah para menteri dan mantan menteri, senator, anggota parlemen, anggota kongres, dan anggota parlemen tingkat negara dari 30 negara di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.
Mereka menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam atas perjuangan Falun Gong yang telah didokumentasikan selama 21 tahun untuk kebebasan berkeyakinan dalam menghadapi penindasan dengan kekerasan di tangan partai komunis Tiongkok (PKT).
“Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok telah menjadi salah satu kampanye terburuk terhadap kelompok keyakinan di era modern,” kutipan yang tertulis dalam pernyataan bersama. "Sejak Juli 1999, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap dan dipenjara secara sewenang-wenang tanpa proses hukum dan banyak diantaranya dianiaya dan bahkan dibunuh. Setidaknya, ribuan orang tewas akibat siksaan dalam tahanan."
“Kami... mendesak pemerintah Tiongkok untuk menghormati norma-norma internasional dan... untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan untuk membebaskan tanpa syarat semua praktisi Falun Gong yang ditahan dan tahanan hati nurani lainnya."
Pernyataan bersama adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh para anggota parlemen yang berasal dari berbagai spektrum politik untuk mengutuk ketidakadilan yang dilakukan oleh PKT terhadap Falun Gong.
Para penandatangan adalah pejabat saat ini dan juga mantan pejabat dari Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Denmark, Irlandia, Belanda, Swedia, Swiss, Belgia, Rumania, Austria, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Israel, Australia, New Zealand, Latvia, Norwegia, Argentina, Jepang, Taiwan, Venezuela, Amerika Serikat dan Indonesia.
Lebih dari 20 anggota parlemen AS dan pejabat lainnya telah merilis pernyataan pribadi terpisah yang menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong pada hari peringatan yang ke-21. Pernyataan-pernyataan ini tersedia secara lengkap di sini.
Pernyataan bersama internasional tersebut mencatat resolusi masa lalu dari Parlemen Eropa dan Kongres AS yang mengutuk penganiayaan terhadap Falun Gong, dan juga merujuk Pengadilan Independen baru-baru ini di Inggris yang menemukan bahwa, "pengambilan organ paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok pada skala yang signifikan dan bahwa praktisi Falun Gong telah menjadi salah satu - dan mungkin - sumber pasokan organ utama."
Daftar penandatangan lengkap tersedia di sini.
Kami sangat prihatin atas pelanggaran HAM terhadap praktisi Falun Gong yang masih berlangsung di Tiongkok.
Kami memahami bahwa Falun Gong (atau disebut juga Falun Dafa) adalah latihan meditasi spiritual yang berlandaskan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Tanggal 20 Juli 2020 menandai 21 tahun sejak Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanye brutal dan sistematis untuk "memusnahkan" Falun Gong. Sejak Juli 1999, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap dan dipenjara secara sewenang-wenang tanpa proses hukum dan banyak diantaranya dianiaya dan bahkan dibunuh. Setidaknya, ribuan orang tewas akibat siksaan dalam tahanan.
Kekejaman ini telah didokumentasikan oleh organisasi HAM, lembaga-lembaga pemerintahan, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan Hak Asasi Manusia Departemen Luar Negeri AS tahun 2007 menyatakan, "[Pelapor Khusus PBB untuk Urusan Penyiksaan, Manfred Nowak] melaporkan bahwa praktisi Falun Gong mendominasi 66% korban dugaan penganiayaan dalam tahanan pemerintah." Laporan Amnesty International 2017/2018 menyatakan, "Praktisi Falun Gong terus menjadi sasaran penganiayaan, penahanan sewenang-wenang, persidangan dan penyiksaan serta perlakuan buruk lainnya." Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok telah menjadi salah satu kampanye terburuk terhadap kelompok keyakinan di era modern.
Pada 2013, Parlemen Eropa meloloskan resolusi 2013/2981 (RSP), “menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas beberapa laporan kredibel yang mengungkap pengambilan organ paksa yang disetujui negara terhadap tahanan hati nurani di Tiongkok, termasuk sejumlah besar praktisi Falun Gong." Pada 2016, Kongres AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi serupa, H.Res.343. Pada tahun 2019, Pengadilan Independen di Inggris, diketuai oleh Sir Geoffrey Nice QC, menyimpulkan bahwa "pengambilan organ paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok dalam skala yang signifikan dan bahwa praktisi Falun Gong telah menjadi salah satu, dan mungkin sumber utama pasokan organ."
Oleh karena itu, kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendesak pemerintah Tiongkok untuk menghormati norma-norma internasional dan Perjanjian Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Sipil dan Politik yang juga telah ditandatangani oleh Tiongkok, dan untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan membebaskan secara tanpa syarat semua praktisi Falun Gong dan mereka yang ditahan karena keyakinannya.
Sumber: Falun Info
Yang menandatangani pernyataan tersebut adalah para menteri dan mantan menteri, senator, anggota parlemen, anggota kongres, dan anggota parlemen tingkat negara dari 30 negara di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.
Mereka menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam atas perjuangan Falun Gong yang telah didokumentasikan selama 21 tahun untuk kebebasan berkeyakinan dalam menghadapi penindasan dengan kekerasan di tangan partai komunis Tiongkok (PKT).
“Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok telah menjadi salah satu kampanye terburuk terhadap kelompok keyakinan di era modern,” kutipan yang tertulis dalam pernyataan bersama. "Sejak Juli 1999, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap dan dipenjara secara sewenang-wenang tanpa proses hukum dan banyak diantaranya dianiaya dan bahkan dibunuh. Setidaknya, ribuan orang tewas akibat siksaan dalam tahanan."
“Kami... mendesak pemerintah Tiongkok untuk menghormati norma-norma internasional dan... untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan untuk membebaskan tanpa syarat semua praktisi Falun Gong yang ditahan dan tahanan hati nurani lainnya."
Pernyataan bersama adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh para anggota parlemen yang berasal dari berbagai spektrum politik untuk mengutuk ketidakadilan yang dilakukan oleh PKT terhadap Falun Gong.
Para penandatangan adalah pejabat saat ini dan juga mantan pejabat dari Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Denmark, Irlandia, Belanda, Swedia, Swiss, Belgia, Rumania, Austria, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Israel, Australia, New Zealand, Latvia, Norwegia, Argentina, Jepang, Taiwan, Venezuela, Amerika Serikat dan Indonesia.
Lebih dari 20 anggota parlemen AS dan pejabat lainnya telah merilis pernyataan pribadi terpisah yang menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong pada hari peringatan yang ke-21. Pernyataan-pernyataan ini tersedia secara lengkap di sini.
Pernyataan bersama internasional tersebut mencatat resolusi masa lalu dari Parlemen Eropa dan Kongres AS yang mengutuk penganiayaan terhadap Falun Gong, dan juga merujuk Pengadilan Independen baru-baru ini di Inggris yang menemukan bahwa, "pengambilan organ paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok pada skala yang signifikan dan bahwa praktisi Falun Gong telah menjadi salah satu - dan mungkin - sumber pasokan organ utama."
Daftar penandatangan lengkap tersedia di sini.
Beberapa anggota parlemen (termasuk Indonesia) memberikan komentar tambahan di samping tanda tangan mereka. Seperti contoh yang tertera di bawah ini.
“Sebagai Wakil Nasional dan anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Ibadah, anda dapat mengandalkan komitmen saya untuk membela hak asasi manusia, dan saya mengutuk penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.”
— Francisco Sánchez, Perwakilan Nasional, Argentina
“Penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, yang telah mengalami penindasan, penyiksaan dan korban, adalah salah satu kampanye paling mengerikan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Saya akan selalu berdiri dalam simpati dan dukungan dengan mereka yang mempraktikkan ketaatan spiritual yang damai ini.”
— George Christensen, Anggota Parlemen, Australia
“Yakinlah bahwa saya akan terus mendukung anda dalam tujuan anda untuk mengakhiri penganiayaan yang tidak manusiawi terhadap Falun Dafa. Saya tidak akan berhenti mengingatkan pemimpin Tiongkok bahwa komitmen seperti Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik juga berlaku untuk kediktatoran.”
— MP Dr. Ewa Ernst-Dziedzic, Juru Bicara Kebijakan Luar Negeri, Austrian Greens
“Rasa simpati saya terhadap kerabat para praktisi Falun Dafa yang telah meninggal akibat penyiksaan, kamp penjara, atau perdagangan organ ilegal. Perhatian internasional dapat meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah ini dan dengan demikian meningkatkan tekanan pada pemerintah Tiongkok untuk menghentikan praktik-praktik ini."
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pusat Informasi Falun Dafa untuk upaya pendidikannya yang luas dan berharap bahwa di masa depan semua orang di Tiongkok (dan di seluruh dunia) akan dapat ber-keyakinan yang benar bagi mereka tanpa takut akan konsekuensinya.”
— MP Petra Wimmer, Juru Bicara Perwakilan, Partai Sosial Demokratik Austria
“Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berbicara lebih keras dan lebih terbuka di depan umum dalam mengecam pemerintah Tiongkok yang terus menerus melakukan penolakan atas hak asasi manusia yang mendasar. Kita harus terus bekerja dan berharap bahwa suatu hari Tiongkok akan menghormati aturan hukum, kebebasan berbicara, berkumpul, dan beragama; suatu hari ketika prinsip-prinsip Falun Gong dapat diucapkan dengan keras di lapangan Tiananmen: Sejati, Baik, Sabar."
— Hon. Peter Kent, Anggota Parlemen, mantan Menteri Lingkungan Hidup, Kanada
“Saya memuji praktisi Falun Gong atas komitmen mereka yang tak tergoyahkan untuk melindungi prinsip universal Sejati, Baik, Sabar."
— Hon. Judy Sgro, Anggota Parlemen, mantan Menteri Kependudukan dan Imigrasi, Kanada
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini untuk menyatakan dukungan terkuat untuk [mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong] dan inisiatif penting lainnya yang harus diambil oleh negara dan masyarakat sipil untuk mengamankan rasa hormat terhadap hak asasi manusia, kebebasan mendasar, dan terutama untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan."
— Giulio Terzi, Mantan Menteri Luar Negeri, Italia
“Pada 20 Juli, 21 tahun telah berlalu sejak penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong pertama kali dimulai. Dunia bebas perlahan-lahan menjadi sadar akan kekejaman Partai Komunis Tiongkok terhadap rakyatnya sendiri.”
“Saya ingin meningkatkan kesadaran akan banyak praktisi Falun Gong yang telah ditahan di kamp pendidikan ulang melalui kerja paksa, penjara, dan fasilitas penahanan lainnya sebagai tahanan hati nurani. Ada laporan penyiksaan dan bahkan pengambilan organ secara paksa. Itulah sebabnya pernyataan bersama ini dimulai.”
“Faktanya, penganiayaan terhadap minoritas di Tiongkok adalah salah satu kejahatan terburuk terhadap hak asasi manusia yang pernah terjadi di dunia. Ini digambarkan sebagai genosida oleh beberapa pengamat internasional dan otoritas peradilan. Kita di dunia bebas harus membela rakyat Tiongkok. Kita harus berdiri bersama. Inilah sebabnya mengapa pernyataan bersama ini sangat penting. Partai komunis Tiongkok perlu tahu apa yang diinginkan dunia bebas. Kami ingin penganiayaan ini dan semua penganiayaan lainnya berakhir. Itu harus dihentikan sekarang juga."
— Ann-Sofie Alm, Anggota Parlemen, Swedia
“Setiap situasi yang menghasilkan diskriminasi aktif terhadap minoritas dari pemerintah mana pun harus dikutuk, dan Pemerintah Tiongkok harus bertanggung jawab atas tidak hanya diskriminasi yang sangat buruk tetapi juga pembantaian budaya terhadap banyak minoritas di garis batasnya sendiri."
“Ada tren mengkhawatirkan yang berkembang di Tiongkok dalam kebijakan domestik dan luar negerinya sehubungan dengan pelanggaran HAM yang lebih umum termasuk secara historis di Tibet dan terhadap mereka yang berlatih Falun Gong. Praktisi Falun Gong telah menjadi sasaran penganiayaan yang menyedihkan dari Pemerintah Tiongkok yang telah berusaha untuk memberantas mereka yang berlatih disiplin spiritual sejak tahun 1990-an."
“Semua orang memiliki hak untuk kebebasan berekspresi dan beragama, dan Tiongkok harus menghormati itu. Kami akan terus berkomitmen untuk menegakkan hak asasi manusia dimanapun dan setiap pemerintah yang menjatuhkan sanksi atau mengizinkan pelanggaran terhadap warga negaranya (atau bahkan orang lain) harus dimintai pertanggungjawaban dan menghadapi tanggapan dari komunitas internasional."
— Tommy Sheppard, Anggota Parlemen, UK
“Negara Tiongkok terus-menerus terlibat dalam pelecehan hak asasi manusia terhadap warga Tiongkok dan sangat penting bagi kami untuk menentangnya jika memungkinkan."
“Kebebasan beragama, berpikir, berbicara, bergerak, berkumpul, dan berserikat semuanya ditekan di Tiongkok. Ketika Tiongkok meningkatkan kampanye penindasannya terhadap orang-orang Uyghur dan Falun Gong, kami perlu meningkatkan protes kami."
“Karena itu saya senang menandatangani pernyataan ini dan mengungkapkan solidaritas saya dengan semua orang di dalam dan luar Tiongkok yang berjuang melawan tindakan represif negara Tiongkok.”
— Kate Osamor, Anggota Parlemen, UK
“Terima kasih atas email anda berkenaan dengan tahun ini adalah 21 tahun sejak kampanye Partai Komunis Tiongkok untuk ‘memusnahkan’ Falun Gong. Saya pasti akan membuat representasi atas nama anda. Yakinlah saya akan terus memperhatikan dengan cermat bagaimana perkembangan situasinya."
— Sir David Amess, Anggota Parlemen, UK
“Ini adalah manusia yang sedang dibantai, sesuatu yang tidak manusiawi, sesuatu yang sangat biadab. Karena itu, menurut saya, proses hukum harus dilakukan untuk mengakhirinya.”
— Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Indonesia
“Setiap manusia berhak atas martabat, mereka harus memiliki kontrol atas tubuh dan kebebasan berkeyakinan mereka. Tujuan Pemerintah adalah untuk melindungi kebebasan ini, bukan untuk menganiaya mereka.”
— David Seymour, Anggota Parlemen, Selandia Baru
“Sejak awal saya berkecimpung di dunia politik, saya mengikuti dan mengkritik penindasan warga Tiongkok pada umumnya, minoritas nasional, kelompok agama, aktivis hak asasi manusia, pembangkang politik dan Falung Gong.... Saya sangat menghormati orang-orang Tiongkok. Hanya hak asasi manusia dan demokrasi yang dapat membawa kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas di Tiongkok. Falun Gong sebagai gerakan spiritual yang damai dapat berkontribusi untuk itu.”
— Mr. Hans van Baalen, mantan Anggota Parlemen Eropa dan mantan Anggota Parlemen, Presiden aliansi Liberal dan Demokrat Eropa (ALDE) dan Presiden Kehormatan Liberal Internasional, Belanda
“Taiwan setidaknya dapat memeriksa identitas mereka yang menganiaya Falun Gong... dan mengklasifikasikan mereka sebagai persona non-grata atau menyelidiki jika mereka memiliki dana gelap di Taiwan. Jika ini menjadi praktik umum di seluruh dunia, kami akan memberitahu partai komunis Tiongkok bahwa jika anda menganiaya Falun Gong, anda tidak akan punya tempat lain di dunia, tidak ada tempat untuk bersembunyi. Suatu hari, jika ada penuntutan, anda tidak punya tempat untuk bersembunyi."
“Falun Gong, sebagai suatu keyakinan, telah lama dianiaya dengan banyak orang menjadi sasaran. Teknik-teknik yang dikumpulkan melalui penganiayaan ini telah digunakan pada orang-orang Katolik, Kristen, Tao, dan Uyghur, sehingga menyelesaikan masalah Falun Gong adalah dasar dalam menyelesaikan semua masalah ini."
"Saya berharap bahwa Tiongkok akan 'menghapuskan partai Komunis' dan memberikan kesempatan bagi negara dan rakyatnya sendiri."
— Wang Ting-Yu, Anggota Legislatif Yuan, Taiwan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernyataan Bersama dari 606 Penandatangan dari Parlemen Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan terhadap Falun Gong
Kami sangat prihatin atas pelanggaran HAM terhadap praktisi Falun Gong yang masih berlangsung di Tiongkok.
Kami memahami bahwa Falun Gong (atau disebut juga Falun Dafa) adalah latihan meditasi spiritual yang berlandaskan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Tanggal 20 Juli 2020 menandai 21 tahun sejak Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanye brutal dan sistematis untuk "memusnahkan" Falun Gong. Sejak Juli 1999, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap dan dipenjara secara sewenang-wenang tanpa proses hukum dan banyak diantaranya dianiaya dan bahkan dibunuh. Setidaknya, ribuan orang tewas akibat siksaan dalam tahanan.
Kekejaman ini telah didokumentasikan oleh organisasi HAM, lembaga-lembaga pemerintahan, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan Hak Asasi Manusia Departemen Luar Negeri AS tahun 2007 menyatakan, "[Pelapor Khusus PBB untuk Urusan Penyiksaan, Manfred Nowak] melaporkan bahwa praktisi Falun Gong mendominasi 66% korban dugaan penganiayaan dalam tahanan pemerintah." Laporan Amnesty International 2017/2018 menyatakan, "Praktisi Falun Gong terus menjadi sasaran penganiayaan, penahanan sewenang-wenang, persidangan dan penyiksaan serta perlakuan buruk lainnya." Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok telah menjadi salah satu kampanye terburuk terhadap kelompok keyakinan di era modern.
Pada 2013, Parlemen Eropa meloloskan resolusi 2013/2981 (RSP), “menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas beberapa laporan kredibel yang mengungkap pengambilan organ paksa yang disetujui negara terhadap tahanan hati nurani di Tiongkok, termasuk sejumlah besar praktisi Falun Gong." Pada 2016, Kongres AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi serupa, H.Res.343. Pada tahun 2019, Pengadilan Independen di Inggris, diketuai oleh Sir Geoffrey Nice QC, menyimpulkan bahwa "pengambilan organ paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok dalam skala yang signifikan dan bahwa praktisi Falun Gong telah menjadi salah satu, dan mungkin sumber utama pasokan organ."
Oleh karena itu, kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendesak pemerintah Tiongkok untuk menghormati norma-norma internasional dan Perjanjian Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Sipil dan Politik yang juga telah ditandatangani oleh Tiongkok, dan untuk segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, dan membebaskan secara tanpa syarat semua praktisi Falun Gong dan mereka yang ditahan karena keyakinannya.
Sumber: Falun Info
0 comments