Sanksi Terkeras AS Menuai Aplaus dari para Warganet di Daratan Tiongkok
Sejumlah anggota Partai Republik dari senat dan kongres AS di saat menggelar konferensi pers di gedung parlemen AS. (CHIP SOMODEVILLA/GETTY IMAGES)
QIAN DAIYUN
Sejak organisasi nyeleneh internasional PKT berkuasa, terhadap rakyat Tiongkok ia senantiasa memprovokasi doktrin anti Amerika dan kebencian, ditambah pemblokiran internet dalam jangka waktu panjang telah meng-isolasi Tiongkok dengan dunia luar, menyebabkan generasi demi generasi rakyat Tiongkok menjadi tidak tahu menahu akan fakta apa pun, sehingga sikap mayoritas warga Tiongkok terhadap perilaku pemerintah AS bermuatan antipati bahkan cenderung marah.
Walaupun sejumlah warga Tiongkok mengirimkan putra putrinya studi ke AS, di pagi hari dengan riang gembira mengantarkan keberangkatan putra-putri mereka ke Amerika, dengan demikian sejak saat itu mereka merasa anak-anaknya akan memiliki masa depan cerah, namun di malam harinya kemungkinan mereka akan berbalik 180° setelah menyaksikan acara anti Amerika di televisi RRT sembari mencaci maki Amerika dan presidennya.
Tapi sanksi Amerika kali ini, justru membuat banyak warganet Tiongkok bertepuk tangan memujinya, bahkan kelompok 50 sen (Wu Mao Dang, buzzer dari PKT) yang biasanya bersorak sorai mendukung PKT pun tunggang langgang. Para petinggi PKT adalah sarang koruptor, pejabat tinggi yang tidak korupsi dan tidak mengambil keuntungan dianggap makhluk yang langka. Siapa berani menyelidiki, bukankah Jiang Zemin dan putra-putrinya koruptor nomor satu? Beberapa tahun terakhir gemuruh anti korupsi begitu dahsyat, tapi siapa yang menyelidiki mereka? Tidak ada seorang pun! Sungguh mengecewakan rakyat. Tapi Amerika telah bertindak, dengan daya gertak yang sangat kuat, cukup untuk membuat galau para pejabat tinggi PKT, bahkan ada yang ciut nyalinya, bagaimana bisa rakyat tidak bersorak gembira? Sanksi apakah yang akan dikeluarkan oleh Amerika?
Pada 10 Juni lalu, sebanyak 150 orang anggota DPR dari fraksi Partai Republik memublikasikan laporan strategis keamanan nasional yang berjudul “Memperkuat AS Serta Menghadapi Ancaman Global”, yang mengusulkan agar diberi sanksi kepada pejabat Front Persatuan PKT beserta sejumlah pejabat tinggi PKT lainnya, antara lain sebanyak 25 orang dari pejabat Anggota Politbiro PKT, 205 orang pejabat Komite Pusat PKT dan 171 orang anggota pengganti, serta sebanyak 2.280 orang perwakilan yang menghadiri Kongres Rakyat Nasional ke-19 PKT berikut pasangan dan putra-putri mereka.
Laporan tersebut mempertimbangkan PKT sebagai sebuah organisasi raksasa yang memiliki 90 juta orang anggota, banyak rakyat Tiongkok dipaksa menjadi anggota PKT. Secara menyeluruh melarang visa bagi para anggota PKT mungkin dapat menimbulkan dampak yang tak terpikirkan, sehingga sanksi hanya ditujukan pada para pejabat tinggi PKT berikut keluarga mereka.
Menurut penulis seharusnya juga memberikan sanksi kepada para mantan pejabat PKT, seperti Jiang Zemin, Zeng Qinghong, Jia Qinglin, Luo Gan dan kawan-kawan, mereka tidak hanya penjahat yang telah menindas HAM rakyat Tiongkok, juga merupakan dalang segala tindak korupsi. Di tahun 2003 putra Jia Qinglin yakni Jia Jianguo dan Jia Weiguo telah hijrah ke Australia dan menjadi WN Australia, setelah itu putra Zeng Qinghong yakni Zeng Wei telah berdiam di Australia dan menjadi WN Australia sebelum Kongres Rakyat Nasional ke-17, mereka semua telah membawa serta uang hasil korupsi dalam jumlah besar, seharusnya juga mendapat sanksi berat.
Laporan strategis menyebutkan bahwa ini adalah rencana pemberian sanksi terberat yang pernah dikeluarkan oleh DPR Amerika terhadap PKT. Menurut pendapat penulis, rencana tersebut juga harus meliputi pencabutan visa bagi seluruh orang terkait tersebut, membekukan harta benda mereka, serta mendeportasi mereka keluar dari AS.
Seberapa hebat sanksi Amerika itu, mari kita lihat sanksi yang telah diberikan kepada Khadafi dari Libya juga pejabat tinggi Iran. Waktu itu untuk memberi sanksi Khadafi, AS dan Inggris masing-masing telah membekukan hartanya sebesar USD 37 miliar (526 triliun rupiah) dan GBP 12 miliar (210,4 triliun rupiah), Italia dan Belanda juga ikut membekukan 9 Miliar Euro (143 triliun Rupiah), Kanada, Austria dan Swedia membekukan USD 6 miliar (85,2 triliun rupiah), Prancis membekukan USD 1 miliar (14,2 triliun rupiah), Swiss juga ikut membekukan USD 900 juta (12,8 triliun rupiah). Sekitar Juli 2018, AS telah mendeportasi lebih 5.000 orang putra-putri para pejabat tinggi Iran, sekaligus juga membekukan tabungan mereka di Amerika senilai hampir USD 150 miliar (2.132 triliun rupiah). Hebat kan?
Begitu sanksi AS diinisiasikan, negara demokrasi lainnya akan langsung mengikuti seperti Inggris, Kanada, Australia, Perancis, Jerman, Jepang dan lain-lain, dan negara-negara tersebut merupakan opsi jalan keluar bagi para pejabat PKT, putra-putri mereka bermigrasi dan mengalihkan hartanya ke negara-negara makmur seperti AS dan lain-lain, para pejabat tinggi itu berencana setelah pensiun akan menikmati masa tuanya disana. Begitu perintah sanksi AS ini dikeluarkan, seluruh harta yang didapat para pejabat itu secara ilegal akan dibekukan, visa akan dicabut, putra putri mereka kemungkinan akan dideportasi. Impian American Dream mereka pun akan ambyar seketika.
Yang lebih menakutkan lagi adalah Amerika mungkin juga akan mengumumkan istri pejabat tinggi PKT yang telah bermigrasi berikut putra-putri mereka dan nilai uang yang mereka bawa, setelah terungkap di dalam negeri Tiongkok akan segera beredar luas, tidak hanya akan membuat mereka malu, juga akan memicu pergolakan di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, mayoritas rakyat Tiongkok hidup dengan susah payah, yang menjadi kaya hanya segelintir, kesenjangan kaya dan miskin ibarat langit dan bumi. Tidak mampu melahirkan, tidak mampu menua, tidak mampu sakit, tidak mampu meninggal, tidak mampu merawat, tidak mampu sekolah, tidak mampu punya rumah, tidak mampu menikah, sudah menjadi hal lumrah di Tiongkok, atas dasar apa para pejabat tinggi itu makan berbeda, berpakaian berbeda, punya rumah berbeda, memakai yang berbeda, baju mahal makanan mewah, mobil mewah rumah mentereng, apa pun bisa dimilikinya, tidak perlu bekerja berusaha, bahkan mengirimkan putra putri dan uangnya ke luar negeri?
Di zaman PKT memegang kekuasaan seperti saat ini, jika bukan masalah politik, siapakah yang mampu mengatasi mereka? Jika kini Amerika mengeluarkan sanksi terhadap mereka, sama saja dengan telah melampiaskan kemarahan rakyat Tiongkok, bagaimana mungkin warganet Tiongkok tidak bersorak kegirangan! Tak lama setelah Tiongkok melangkah di jalan demokrasi nanti, mungkin Amerika bahkan akan mengembalikan aset dan harta benda yang telah dibekukan itu kepada rakyat Tiongkok! Seperti layaknya saat pengembalian kompensasi dalam Protokol Boxer di tahun 1901 silam. (et/sud/sun)
0 comments