PKT Tetap Jahat Walau Berubah Ribuan Kali | Tujuan Terakhir dari Paham Komunis (5)
Video Tujuan Akhir Komunis:
BAGIAN 1: https://bit.ly/2J2K7pB atau https://youtu.be/VVHC-XPjr4I
BAGIAN 2: https://bit.ly/2J83I7G atau https://youtu.be/B6vt3L2HWec
BAGIAN 3: https://bit.ly/2wAh7CK atau https://youtu.be/ifaMAsllRy4
BAGIAN 4: https://bit.ly/2QKiG88 atau https://youtu.be/VGd2nVKMJDk
Komunis: PKT Tetap Jahat Walau Berubah Ribuan Kali
Ada orang akan bertanya, Tiongkok sudah mengalami perubahan yang begitu besar, PKT yang sekarang apakah masih merupakan PKT yang kemarin?
Kita dengan berdiri di atas sebuah kerangka kerja yang lebih besar, dari sudut pandang utama “mempropagandakan Ateisme dan Filosofi Pertarungan, Menipu - Bertarung - Membunuh, menghancurkan kebudayaan tradisional, dan merusak moralitas” untuk melihat-lihat apakah partai komunis Tiongkok telah berubah atau belum.
a. Tiga Dekade Awal dan Setelahnya: Setali Tiga Uang
Tiga dekade awal, “Garis Haluan merupakan kunci penting”, menggunakan topik Haluan untuk melakukan pertarungan kekuasaan secara besar-besaran; beberapa dekade setelahnya, juga sama memainkan pertunjukan politik kotak hitam “perebutan kursi pimpinan partai” antar faksi;
Tiga dekade awal, “Kobarkan Revolusi, dorong produksi”, “Ketika terjadi Pertarungan Kelas, Revolusi barulah efektif”, musuh kelas yang berhasil tergali semakin banyak, badan pemerintah berubah semakin gemuk; beberapa dekade setelahnya, adalah menggunakan ekonomi untuk melindungi legitimasi rezim, mengejar supremasi GDP yang berdarah-darah, tanpa mempedulikan kehidupan rakyat dan lingkungan, hanya demi memperoleh kekuasaan dan kekayaan;
Tiga dekade awal, rakyat dibuat benci dan dendam pada “kaum reaksioner Kuomintang”, benci dan dendam pada “serigala imperialisme Amerika”; beberapa dekade setelahnya, rakyat dibuat benci dan dendam pada konsep ‘Kebebasan’ dan ‘Demokrasi’ Barat, benci dan dendam pada nilai-nilai universal Sejati - Baik - Sabar;
Tiga dekade awal, “Bertarung dengan Langit, Bertarung dengan Bumi”, “Berani Mengganti Langit Baru”, mengubah bentuk gunung dan sungai, merusak alam; beberapa dekade setelahnya, demi kekayaan dan kemakmuran, mengejar keuntungan instan, mencemari lingkungan, memboroskan modal bertahan hidup dari anak cucu generasi berikutnya;
b. Menghancurkan Kebudayaan, Merusak Moralitas: Terangkai Menjadi Satu
Dengan meneliti PKT di tiga dekade awal dan setelahnya, gerakan menghancurkan kebudayaan dan merusak moralitas, dari awal sampai akhir selalu menjadi inti dari kejahatan roh jahat komunis terhadap bangsa Tionghoa. Kebudayaan dan moralitas adalah saling berhubungan, erat bagaikan bibir dan gigi. Kerusakkan kebudayaan tradisional, akan menghantar masyarakat menuju degradasi moral; sebaliknya, degradasi moral juga akan secara langsung mempengaruhi kebudayaan, yaitu mengiring kebudayaan selangkah lebih cepat mengalami mutasi. Setelah keduanya membentuk siklus lingkaran setan, maka akan mengakibatkan perilaku dan standar moral, secara bersamaan jatuh terperosok. Apa yang dulunya dianggap sebagai hal yang tidak bermoral, malah dianggap hal yang “sesuai dengan prinsip Langit dan Bumi” -------- sebagai sebuah “Kondisi Normal yang Baru”.
0 comments