Hikayat Cerdik Tiongkok Kuno (2): (Han Fei Zi / 韓非子) “Ukiran Monyet Ukuran Mikro”
Pada
zaman Chun Qiu Zhan Guo (Periode Musim Semi – Musim Gugur, tahun
770-476 SM), raja Yan sangat menggandrungi hasil karya seni yang
canggih, suatu hari ada seorang tamu dari negara Wei, yang menyatakan ia
memiliki keahlian mengukir seekor monyet (rhesusmonkey; macaque) pada
ujung duri yang runcing.
Mendengar
hal itu raja Yan merasa sangat gembira dan memberinya aneka hadiah
serta fasilitas inap, agar si tamu tersebut bisa berkarya dengan tenang.
Setelah
waktu berlalu sekian lama, raja Yan meminta menunjukkan monyet hasil
ukirannya. Tamu tersebut menjawab, “Apabila seseorang hendak melihat
monyet ukiran, selama jangka waktu setengah tahun diharuskan berpuasa
seks, alkohol dan daging. Setelah itu pilih saat setelah hujan reda dan
matahari keluar, cari tempat yang tidak terkena cahaya matahari
langsung, baru bisa melihat monyet ukiran tersebut.”
Ia
mengira raja Yan tentu tidak akan tahan (dengan puasa itu), tak
dinyana, untuk dapat menikmati wujud ukiran berukuran mikro, ternyata
raja Yan mematuhi persyaratan tersebut. Namun, ketika raja Yan memegang
dan meneliti duri tersebut tidak terlihat apa-apa, apakah yang terjadi?
Waktu
itu ada seorang pandai besi memberitahu sang raja, “Mengukir benda
apapun, pisau ukir yang dipergunakan harus lebih kecil daripada benda
yang akan diukir.”
“Saya
seorang pembuat pisau ukir, tetapi untuk membuat pisau ukir yang
sedemikian kecilnya, sesungguhnya ini adalah omong kosong. Bila tidak
percaya silakan baginda raja memanggil si tamu untuk mengeluarkan pisau
ukirnya untuk dilihat dan diuji apakah bisa mengukir sesuatu dari ujung
duri runcing?”
Maka raja Yan lalu memanggil sang tamu dan ia bertanya, “Kamu menggunakan alat apa untuk mengukir monyet?”
Si
tamu menjawab, “Saya menggunakan pisau ukir.” Maka raja Yan meminta
tamu tersebut mengeluarkan pisau ukir yang dimaksud untuk ia periksa, si
tamu berkilah bahwa ia tidak membawa pisau tesebut, harus pulang
mengambilnya, yang terjadi selanjutnya tamu tersebut melarikan diri.
Akhirnya
raja Yan mengetahui tamunya itu telah memperdayainya, ia telah menipu
atas makan dan minum gratis di tempatnya. Menggemari sesuatu hendaknya
jangan membabi buta. Mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang, maka
akan dapat memperkecil risiko. (edu.ocac.gov.tw/Minghui School/whs)
0 comments